Prabowo Marah saat Temui Prasasti di Kolam Renang Bekas Belanda: Bangsa Kita Dianggap Lebih Rendah dari Anjing

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 17 Jul 2023 18:32 WIB

Prabowo Marah saat Temui Prasasti di Kolam Renang Bekas Belanda: Bangsa Kita Dianggap Lebih Rendah dari Anjing

Optika.id - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menceritakan kekesalannya saat menemukan sebuah prasasti di kolam renang bekas peninggalan Belanda di Jakarta. Menurut Prabowo, tulisan di batu prasasti tersebut merupakan penghinaan terhadap bangsa Indonesia.

Baca Juga: Kekuatan Orde Baru Sudah di Pusat Pemerintahan Republik Indonesia

Prabowo mengungkapkan bahwa ia menemukan prasasti penghinaan bangsa tersebut saat masih remaja. Dalam pidato sambutannya, Prabowo menceritakan pengalaman masa remajanya, di mana ia telah mengorbankan nyawanya demi bangsa Indonesia.

"Dari usia remaja, saya sudah mengorbankan nyawa saya bagi bangsa dan republik ini. Saudara-saudara, sejak kecil saya telah mengalami hidup di tengah-tengah bangsa lain," kata Prabowo saat menghadiri acara Konsolidasi kader Gerindra di Jakarta Timur, pada Minggu (16/7/2023).

Prabowo menjelaskan bahwa ketika ia masih berpangkat Letnan di militer, ia pernah mengunjungi sebuah kolam renang peninggalan Belanda di Manggarai. Di kolam renang tersebut, ia menemukan sebuah batu prasasti yang berlumut.

"Saya juga pernah mengalami di Manggarai saat saya masih berpangkat Letnan, ada kolam renang di sana. Mungkin sekarang sudah dihancurkan dan menjadi mal. Ketika saya masuk kolam renang itu pada tahun '78 (1978), saya masih ingat bahwa di dinding terdapat prasasti dari kolam renang bekas peninggalan Belanda. Prasasti itu tertutup lumut," ujar Prabowo.

"Saya tertarik dengan isi prasasti tersebut. Dan saya kaget, saudara-saudara," tambahnya.

Prabowo mengaku terkejut dengan tulisan yang terdapat di batu prasasti tersebut. Menurutnya, tulisan tersebut merupakan penghinaan terhadap bangsa Indonesia.

"Di situ tertulis dalam bahasa Belanda, 'honden' dan 'inlander' forbodden. Artinya, 'honden' berarti anjing, dan 'inlander' berarti pribumi. Anjing dan pribumi dilarang. Jadi kita-kita ini tidak boleh masuk kolam renang pada masa penjajahan Belanda. Karena kita dianggap lebih rendah daripada anjing," jelas Prabowo di hadapan ribuan kader Gerindra di GOR Rawamangun.

Prabowo menyatakan ketidakpuasannya dengan tulisan tersebut, terutama karena tulisan tersebut ada di wilayah bangsa Indonesia sendiri.

Baca Juga: Kemana Prabowo Bakal Bawa Demokrasi Indonesia?

Ketidakterimaannya itu memicu kemarahan Prabowo dan semangat perjuangannya untuk memajukan bangsa Indonesia agar tidak direndahkan oleh bangsa lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Honden dan inlander, bukan inlander dan honden, tetapi honden lebih dulu daripada inlander, saudara-saudara. Saya menjadi saksi, saya melihat bahwa bangsa saya dianggap lebih rendah daripada anjing," tegas Prabowo.

Menurut Prabowo, hal tersebut menjadi dasar bagi dirinya untuk terus berkomitmen membangun bangsanya di tempat ia tinggal, karena melihat bangsanya dihina oleh bangsa lain.

"Jadi jika ada yang bertanya mengapa Prabowo sangat berkomitmen, berhasrat, dan memiliki tekad yang kuat untuk ikut membangun bangsa dan rakyatnya, itulah alasannya. Karena bangsa saya tertindas, rakyat saya terhina, saya ingin bangsa ini dihormati," ujar Prabowo Subianto.

Namun demikian, Prabowo meminta kepada seluruh rakyat agar tidak membalas dendam terhadap perlakuan yang diberikan oleh bangsa penjajah tersebut.

Baca Juga: Jokowi Buka Suara Soal Dirinya Disebut Cawe-Cawe dalam Kabinet Prabowo-Gibran

"Tapi, saudara-saudara, janganlah begitu. Kita adalah bangsa yang besar, kita memiliki hati yang ramah, ajaran orang tua kita baik, ajaran para kyai kita baik. Ajaran dari semua agama yang ada di Indonesia mengajarkan kebaikan," kata Menteri Pertahanan RI itu.

"Janganlah benci, janganlah dendam, meskipun kita dihina seperti itu. Saya tidak mengajak kita untuk kembali membenci mereka. Tidak," lanjutnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyebut bahwa para pemimpin bangsa yang pernah menjajah Indonesia telah meminta maaf dan mengembalikan sejumlah harta dan artefak yang pernah dirampas.

"Alhamdulillah, sekarang pemimpin-pemimpin Belanda menyadari apa yang mereka lakukan terhadap bangsa kita. Raja mereka telah meminta maaf. Meski hanya sebatas permintaan maaf, tetapi harta mereka yang telah diambil juga dikembalikan. Dan dua hari yang lalu, mereka menyatakan akan mengembalikan harta dan artefak yang bernilai sangat tinggi yang pernah dirampas dari istana-istana dan raja-raja di Indonesia. Ada banyak artefak, totalnya 114, yang akan dikembalikan. Beberapa akan dikembalikan ke Lombok dan tempat lainnya," tutupnya.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU