Optika.id - Di tengah gempuran isu lingkungan dan krisis iklim, saat ini masyarakat sudah mulai sadar akan isu-isu lingkungan tersebut dengan berbagai sikap. Salah satu kontribusinya adalah dengan cara melindungi dan melestarikan alam bahkan dari tingkatan terkecil sekalipun. Salah satu upaya tersebut adalah bercocok tanam dengan menanam kebutuhan pangan secara mandiri.
Baca Juga: Dampak Ambisi Daerah yang Gencarkan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Metode bercocok tanam sendiri ada banyak, tidak asal celup ke tanah, sudah. Salah satu metode tersebut adalah permakultur. Metode menanam dengan cara ini mengacu pada penerapan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Adapun tujuan dari metode ini yakni menciptakan ekosistem agrikultur yang produktif, seimbang dan berkelanjutan seperti dengan ekosistem alaminya dengan menjaga stabilitas, keanekaragaman hayati dan ketahanan pangan.
Prinsip-prinsip Permakultur
Lantas, prinsip-prinsip apa saja yang diterapkan dalam metode permakultur?
Melansir dari berbagai sumber, Kamis (27/7/2023), prinsip alami yang diterapkan dalam metode ini antara lain efisien dalam memanfaatkan sumber daya, menciptakan sistem pertanian yang tahan daya terhadap lingkungan dengan segala perubahannya, dan berdampak positif bagi lingkungan serta masyarakat setempat.
Lebih lanjut, dalam menciptakan ekosisitem agrikultur yang produktif, ramah lingkungan serta berkelanjutan, ada beberapa kegiatan dan pendekatan yang bisa dilakukan antara lain:
Langkah pertama adalah merancang tata letak lahan dengan mempertimbangkan segala elemen seperti tempat kompos, sumber air, tempat untuk hewan ternak dan pola tanam. Selalu pastikan bahwa elemen-elemen tersebut saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain.
Baca Juga: Musim Penghujan Datang, Inilah Daftar Tanaman yang Dibenci Nyamuk
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua, gabungkan pohon-pohon bersamaan dengan tanaman pertanian atau peternakan. Hal ini berguna agar memberi manfaat ekologis seperti meningkatkan kesuburan tanah dan perlindungan dari angina. Selalu manfaatkan sumber daya secara efisien seperti penggunaan air hujan, mengolah limbah organic serta memakai energy terbarukan untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Anda juga bisa membuat kompos dari limbah organic dan bahan alami lainya untuk meningkatkan kesuburan tanah serta mengurangi limbah yang sia-sia. Untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, gunakan metode organic atau biologis dengan memanfaatkan predator alami atau pengaturan tanaman penyakit. Selalu perhatikan kesejahteraan hewan dan untuk pupuk alami, maka bisa menggunakan kotoran dari hewan itu sendiri.
Solusi Berkelanjutan
Adapun konsep ini mempunyai peluang besar sebagai solusi berkelanjutan dalam meningkatkan jumlah petani di Indonesia, meningkatkan ketahanan pangan nasional, serta mengedukasi mereka mengenai dampak buruk dari penerapan pola tanam monokultur. Kendati beberapa tahun terakhir tren pertanian organic telah berkembang, namun nyatanya permakultur masih relative asing bagi banyak petani di Indonesia.
Baca Juga: Petani Sambat Pupuk Subsidi Sudah Dibatasi, “Disunat” Lagi!
Maka dari itu, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperkenalkan dan mendorong adopsi permakultur di Indonesia. langkah tersebut adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan mengenai prinsip permakultur, mendirikan kebun demonstrasi di wilayah petani yang mana prinsip permakultur sudah diterapkan dengan baik.
Lalu, dibutuhkan juga peran dari pemerintah, masyarakat serta pemegang kepentingkan terkait agar mereka bisa memback-up bantuan teknis, akses ke sumber daya dan insentif yang dapat mendorong adopsi permakultur.
Manfaat bisa sadar akan pentingnya pertanian yang berkelanjutan, dan bisa menyulap berbagai aspek termasuk informasi terkait permakultur serta manfaatnya. Apalagi, ditunjang dengan era pesatnya teknologi dan informasi saat ini.
Editor : Pahlevi