Optika.id - Partai Gerindra berisiko kehilangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai anggota Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) jika Prabowo Subianto tidak memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Baca Juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai
"Ini sikap yang menjadi pilihan kami (PKB) jika Gus Muhaimin atau Cak Imin tidak dipilih oleh beliau (Prabowo) menjadi pendampingnya pada Pilpres mendatang," ujar Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhamad Yusuf Chudlori, di Pondok Pesantren API Tegalrejo, Minggu (6/8/2023).
Gus Yusuf sapaan akrabnya, menyatakan bahwa PKB dan Gerindra telah menjalin kemitraan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Komunikasi antara kedua partai berjalan sangat intens, terutama dalam merumuskan platform koalisi secara bersama-sama.
"Koalisi ini sudah matang, bukan lagi bersifat penjajakan, bahkan sudah masuk ranah teknis atau tahapan implementasi," tegasnya.
Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PKB menekankan pentingnya deklarasi segera dari duet Prabowo-Cak Imin, mengingat relasi yang telah matang antara kedua partai. Menurut mereka, meskipun menghormati Gerindra sebagai mitra koalisi yang menentukan waktu, upaya untuk memutuskan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden harus segera dilakukan mengingat situasi yang berkembang di lapangan. Pihak PKB juga mencermati adanya dinamika dan tarik-menarik dalam peta koalisi yang masih relatif cair.
Katanya, PKB tidak ingin terjebak pada kondisi semacam itu. Argumentasi objektifnya untuk meraih kemenangan perlu ruang dan waktu untuk sosialisasi secara optimal.
Baca Juga: Warga DKI Jakarta Sangat Kecewa Usai PKS, NasDem, PKB Tak Dukung Anies!
"Kami ingin tegaskan sekali lagi, sikap PKB sudah final, yakni mengusung Cak Imin untuk menjadi RI 2. Poin ini adalah sesuai keputusan Rapat Pleno PKB," pungkasnya.
Editor : Pahlevi