Optika.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamudin, mengusulkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengembangkan supply chain management komoditas pangan di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengurangi perbedaan harga komoditas pangan strategis antar wilayah dan daerah.
Baca Juga: Ugal-Ugalan Bansos Picu Kelangkaan Stok Beras
Sultan mengatakan, "Indikasinya adalah pada perbedaan atau bahkan kesenjangan harga komoditas pangan antara wilayah yang satu dengan lainnya akibat kesenjangan supply and demand." Senin (25/9/2023).
Selain itu, Sultan menjelaskan bahwa kondisi geografis yang rumit juga meningkatkan biaya logistik, yang pada akhirnya menyebabkan kesenjangan harga antar wilayah. Dia mendorong Pemerintah melalui Bapanas untuk menyusun solusi ekonomi yang komprehensif, termasuk pengembangan sistem informasi dan pemantauan distribusi dan harga pangan di setiap wilayah.
Baca Juga: Jelang Hari Tenang Pemilu 2024, Bapanas Stop Bagian Bantuan Pangan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sistem informasi pangan atau supply chain management ini akan menjadi panduan bagi pelaku usaha dan pemerintah dalam mengatur distribusi, logistik, persiapan stok, dan penetapan harga pangan strategis di berbagai wilayah.
Baca Juga: Pantauan Harga Pangan: Bawang dan Cabai Mahal, Beras dan Gula Sudah Mulai Turun Harga
Sultan juga menekankan pentingnya penggunaan sistem data dan informasi distribusi pangan dalam mendukung ketersediaan dan keterjangkauan harga di setiap daerah. Dia berpendapat bahwa digitalisasi logistik pangan nasional dapat mengatasi masalah supply chain komoditas pangan yang telah lama ada.
Editor : Pahlevi
