Gimik Politik Sebabkan Instabilitas Pemilu 2024

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 29 Sep 2023 14:14 WIB

Gimik Politik Sebabkan Instabilitas Pemilu 2024

Optika.id - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sejumlah kandidat bakal calon presiden kerap menampilkan gimik anti polarisasi misalnya dengan saling melemparkan pujian dan lain sebagainya. Ada tiga nama yang setidaknya digadang-gadang bakal bertarung di pesta demorkasi tahun depan yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Tak pelak, isu polarisasi atau pembelahan sosial pada pesta demokrasi lima tahunan ini selalu mendapatkan atensi dari publik. apabila kondisi tersebut tidak bisa diantisipasi dengan baik, maka akan mneyebabkan instabilitas politik.

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Independen Pemantau Pemilu, Kaka Suminta menyebut bahwa salah satu kunci pemilu khususnya pilpres yang berlangsung secara damai adem ayem yakni sikap pemerintah yang bisa mengayomi serta menaungi seluruh kelompok pendukung capres. Bukan hanya sebatas cawe-cawe maupun berpihak pada salah satu kandidat saja.

"Yang harus dilakukan pemerintah terutama Presiden Jokowi adalah merangkul semua pihak semua elite partai politik," kata Kaka Suminta, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Menurutnya, bergabungnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan ke dalam Kabinet Indonesia Maju nya Jokowi masih belum cukup untuk menyelesaikan secara tuntas residu konflik yang tersisa dari Pilpres 2019 lalu. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang masih belum yakin Jokowi tulus ikhlas nan murni untuk mengajak Prabowo sendiri menjadi menteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Masih ada rasa ketidakadilan yang masih muncul di benak publik dan ini potensial untuk kemudian bahwa ini masih ada konflik," imbuhnya.

Baca Juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Selain itu, Kaka menyarankan agar Jokowi merangkul tim pendukung Anies Baswedan daripada hanya berkutat pada salah satu calon yang lain yakni Prabowo. Dia menganggap bahwa apa yang dilakukan Anies beberapa waktu silam untuk bertemu dengan pengurus DPP PDIP dan Puan Maharani masih belum bisa mengurangi ketegangan dan potensi konflik dalam putaran Pilpres 2024 nanti. Ppalagi, Jokowi masih terkesan cawe-cawe dengan tindakannya. Misalnya, sesumbar mengetahui data parpol dan arah politiknya lewat badan intelijennya, merapat ke salah satu kubu dan bertindak sebagai penentu keputusan bagi mereka, menggerakkan relawannya, dan lain sebagainya.

Tidak nampak sinyal kuat dari Pak Jokowi sendiri untuk berada di semua sisi," pungkasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU