Airlangga Tekankan Integrasi Kawasan dan Sinergi dengan Masterplan Konektivitas ASEAN 2025

Optika.id - Forum kemitraan penting yang mengutamakan pembangunan ekonomi daerah guna mengurangi kesenjangan dan meningkatkan daya saing serta kesejahteraan masyarakat di sub-kawasan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), terus menunjukkan kekuatannya dalam menjaga kondisi ekonomi di tengah tantangan global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut dengan gembira Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-29 yang diselenggarakan di Batam, Jumat (29/9/2023).

Airlangga menganggap pertemuan tersebut sebagai momen penting untuk mengevaluasi kerja sama IMT-GT dan menjadikannya relevan dalam situasi yang terus berubah.

Baca Juga: Klaim Punya 469 Suara, Bahlil Resmi Daftar Jadi Ketum Golkar!

Airlangga menyoroti pencapaian ekonomi di kawasan tersebut dengan menyatakan, "Pendapatan Domestik Bruto di kawasan telah menunjukkan kenaikan yang signifikan dari USD20 miliar pada tahun 1993 menjadi USD405.7 miliar di tahun 2021."

Baca Juga: Pengamat Sebut Mundurnya Airlangga Karena Kasus Hukum Sudah By Design

Selain itu, total perdagangan dan investasi di kawasan terus tumbuh, mencapai nilai total USD727 miliar dan USD20.1 miliar pada tahun 2022, meskipun sempat mengalami perlambatan akibat pandemi COVID-19. Sektor pariwisata di kawasan juga telah pulih dan terus berkembang secara signifikan.

Dalam menghadapi ketidakpastian global, perubahan iklim, dan kerawanan pangan dan energi, Airlangga menekankan pentingnya mendorong transformasi digital, mengembangkan ekonomi kreatif, hijau, dan biru, serta memaksimalkan sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, dan industri halal. Dia juga menggarisbawahi pentingnya IMT-GT untuk terus meningkatkan konektivitas fisik dan digital, sejalan dengan masterplan konektivitas ASEAN 2025.

Baca Juga: Idrus: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, Tapi Bisa Jadi Ketum!

Airlangga juga mendorong para pemimpin daerah yang tergabung dalam Chief Ministers and Governors Forum (CMGF) IMT-GT untuk mengubah paradigma pembangunan. Ia berpendapat bahwa perlu beralih dari pandangan individual ke pembangunan berwawasan kolektif yang fokus pada peningkatan sinergi dan keselarasan, guna memperkuat konektivitas. Airlangga menegaskan pentingnya memaksimalkan CMGF sebagai wadah koordinasi dan kerjasama yang berorientasi pada hasil serta kolaborasi para pemangku kepentingan lokal dan berorientasi kawasan.

Editor : Pahlevi