Optika.id - Indonesia dan negara-negara lain di dunia kini mulai menaruh perhatian yang cukup serius pada pengurangan food waste atau mubadzir makanan. Hal ini sesuai dengan komitmen dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ke-3. Upaya pengurangan food waste ini pun sejlaan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengantisipasi ancaman krisis pangan yang disebabkan berbagai tantangan antara lain El Nino, kenaikan harga, serta disrupsi rantai pasok global.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun tengah gencar menjalankan program penanganan mubadzir pangan ini. Program yang diinisiasi ini merupakan strategi dalam mengantisipasi potensi krisis pangan, dan mengentaskan daerah rentan rawan pangan di Indonesia.
Baca Juga: Wow, Kepala Bapanas RI Apresiasi Pasar Nambangan Surabaya!
Menurut keterangan dari Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, program penanganan mubadzir pangan ini disebut dengan Gerakan Selamatkan Pangan. Gerakan ini sesuai dengan target RPJMN 2020-2024 melalui Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan Nasional. Namun, keberhasilannya memerlukan komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor.
Kehadiran berbagai stakeholder dari hulu hingga hilir merupakan wujud sinergi pentahelix yang kita harapkan dapat menekan pemborosan pangan sehingga memberikan dampak yang positif. Tidak hanya terhadap ketahanan pangan, tetapi juga pada peningkatan ekonomi, dan perbaikan lingkungan, tutur Arief dalam keterangan resminya, Jumat (29/9/2023).
Pihaknya juga mengklaim bahwa tahun 2022 silam mereka telah melakukan langkah nyata Gerakan Selamatkan Pangan dalam upaya mencegah serta mengurangi pangan berlebih yang berpotensi mengarah pada food waste.
Adapun gerakan tersebut terbagi menjadi tiga kegiatan utama yakni penyediaan, pengumpulan, penyortiran, pengolahan hingga penyaluran pangan melalui donasi pangan.
Baca Juga: Lagi-Lagi El Nino Disalahkan Biang Kerok Harga Pangan Mahal
Sementara yang kedua adalah menyediakan platform penyelamatan pangan yang bisa diakses oleh publik secara digital dan yang ketiga adalah menggencarkan sosialisasi, edukasi serta advokasi melalui berbagai langkah salah satunya adalah kampanye Belanja Bijak dan Stop Boros Pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Upaya Gerakan Selamatkan Pangan telah digerakkan di 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota secara intensif, kata Arief.
Pada tahun 2023 ini, Bapanas kembali menggencarkan program Selamatkan Pangan melalui alokasi dekonsentrasi di 12 provinsi berbasis perkotaan dan telah memiliki penggiat bank pangan. Adapun provinsi tersebut antara lain Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Bali.
Baca Juga: Panen Raya Sudah Dimulai, Bapanas Klaim Harga Beras Bakal Segera Turun
Arief mengaku jika pihaknya sudah mengoperasionalkan mobil logistic pangan serta food truck sebagai bagian dari tindak lanjut komitmen kerja sama antara Bapanas dan 9 organisasi penggiat penanganan food waste. Tujuan dari mobil logistic tadi yakni sebagai sarana penyaluran pangan yang berpotensi terbuang atau dimusnahkan ke masyarakat serta pihak yang membutuhkan.
Dia menegaskan, pangan dalam program ini masih dalam kondisi yang layak dan aman. Selain itu, juga tidak termasuk pangan sisa/leftover food.
Editor : Pahlevi