Peluang Parpol Baru Pada Pemilu 2024, Menipis atau Kian Terbuka?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 17 Okt 2023 13:59 WIB

Peluang Parpol Baru Pada Pemilu 2024, Menipis atau Kian Terbuka?

Optika.id - Pertarungan partai politik (parpol) peserta pemilu 2024 semakin terbuka lebar dengan adanya parpol anyar yang berlaga hendak masuk ke parlemen. Pemerhati politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah merasa pesimis akan parpol anyar yang bisa lolos ke parlemen pada pemilu serentak 2024 nanti. pasalnya, dedi menilai jika faktor figure saat ini masih cukup signifikan dalam menentukan suara parpol. Belum lagi, adanya masalah konflik internal yang sudah muncul seperti yang terjadi pada tubuh Partai Ummat.

“Saya kira cukup kecil kemungkinan secara langsung mendominasi 4 persen suara dan lolos ke parlemen. Kenapa? Karena faktor ketokohan itu masih menjadi kunci untuk keberhasilan partai politik," ucap Dedi saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).

Baca Juga: PKS Usai KPU Memutuskan Hasil, Pertandingan Belum Selesai!

Contoh dari faktor ketokohan yang dimaksud Dedi adalah peran Prabowo dalam meloloskan Partai Gerindra pada Pemilu tahun 2009 silam, Wiranto dengan Partai Hanura, dan Surya Paloh dalam konteks Partai Nasdem. Dari kasus tersebut, menunjukkan bukti bahwa pengaurh figure terlihat menonjol. Tak hanya itu, ketika Hanura ditinggalkan oleh Wiranto dan digantikan oleh Oesman Sapta Odang pun Partai Hanura menjadi terpuruk.

Kendati demikian, Dedi menganggap ada kesempatan bagi beberapa partai baru yang memiliki kans lantaran mempunyai tokoh terkenal seperti Partai Ummat yang dibawah komando Amies Rais, PKN di bawah nakhoda Gede Pasek, hingga Partai Gelora yang berada di bawah komando duo Anis Matta dan Fahri Hamzah.

Baca Juga: Di Jepang, Prabowo Unggul dari Anies dan Ganjar

Di sisi lain, Dedi juga merasa bahwa partai-partai baru tersebut terancam dan berada pada posisi sulit lantaran beberapa hal. Misalnya, Partai Ummat yang tidak memiliki tokoh muda yang menonjol. Gede Pasek yang masih belum kuat dalam tingkat popularitas sebagai tokoh nasional yang merakyat, dan Fahri – Anis Matta yang perlu penguatan sosialisasi kehadiran partai mereka serta menjaga ritme popularitas partai kendati mereka sudah memiliki modal yang cukup kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alhasil, Dedi mengimbau kepada partai baru, apabila ingin masuk ke parlemen, maka harus menguatkan modal figure, serta didukung oleh logistic yang kuat.

Baca Juga: Optimis Satu Putaran, Relawan Konco Prabowo Siap Dukung Ekonomi Jawa Timur Tumbuh

“Jika partai baru punya tokoh yang menonjol dan berpengaruh, juga dukungan logistik yang kuat, maka dua hal ini berkontribusi besar dalam kemenangan di pemilu pertama mereka. Jika tidak memiliki dua atau salah satunya, jangan terlalu bermimpi, politik itu sangat rasional,” kata Dedi.

 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU