Optika.id - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, KH Miftah Maulana Habiburrrahman atau Gus Miftah, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak antikritik. Gus Miftah mengatakan hal tersebut saat acara puncak HUT ke-59 Partai Golkar.
Gus Miftah mengungkapkan pengalamannya ketika memberikan masukan kepada Jokowi terkait keputusan presiden tentang legalitas miras. "Kalau dulu orang mengatakan Pak Jokowi itu antikritik. Saya pernah memberikan masukan waktu itu," kata Gus Miftah, Selasa, (7/11/2023).
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Gus Miftah Tak Masuk Kabinet Merah Putih Meski Sempat Dipanggil ke Kertanegara
"Saya membuat konfrensi pers, saya mengatakan Bapak Presiden yang saya hormati, yang saya cintai mohon maaf saya Miftah Maulana Habiburrahman, menolak dengan keras atas surat keputusan presiden soal legalitas miras. Kenapa? karena keharaman khamar dalam Al-Qur'an mutlak tidak bisa diganggu gugat," sambungnya.
Baca Juga: Gibran Sowan ke Gus Miftah, Konsultasi Soal Program Kampanye!
Gus Miftah berkelakar, minuman keras yang layak dikonsumi hanya satu, yaitu es batu. "Jam dua malam Bapak Presiden ijin. Bapak Pratik (Mensesneg Pratikno) telepon saya 'Gus kritikannya didengarkan sama Bapak Presiden, keputusan miras dicabut, tidak jadi surat keputusan'. Itulah Presiden kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, menurut Gus Miftah, menjadi imam negara sangat berat karena banyak yang protes. "Makanya saya bilang jadi Pak Jokowi tidak enak juga Pak, jangankan jadi imam negara Pak, jadi imam salat saja banyak yang protes," ujarnya.
Baca Juga: Acara Festival Al Banjari di Masjid Moeldoko Bakal Dihadiri Gus Miftah
"Mungkin kayak Pak Fahri Hamzah mau jadi iman salat banyak yang protes, baru mau maju sudah dikritik Pak. 'Imam tolong ayatnya jangan panjang-panjang'. Apalagi imam negara," kata Gus Miftah.
Editor : Pahlevi