Optika.id - Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir mengungkap jejak perjuangan para pejuang dan pendiri bangsa Indonesia seperti KH Ahmad Dahlah, Nyai Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asyari, termasuk AR Baswedan dalam sambutannya pada acara dialog terbuka Muhammadiyah bersama calon presiden dan calon wakil presiden di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu, (22/11/2023).
Di acara yang menghadirkan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tersebut, dia ingin semangat para pejuang tersebut menjadi teladan para pemimpin Indonesia ke depan.
Baca Juga: Delegasi Dubes Malaysia Temui Haedar Nashir, Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Moderasi Islam
Kesimpulannya apa? Di samping pondasi nilai yang kokoh, pemikiran yang besar, para pendiri Indonesia punya jiwa kenegarawanan dan pengkhidmatan yang melampaui segalanya, jelasnya dalam acara yang disiarkan live oleh TVMU.
Nah hari ini, kita akan berdialog dengan calon presiden dan wakil presiden yang saya yakin dan kita yakin (keduanya) punya sejarah, jejak pemikiran, reputasi dan pengkhidmatan yang tinggi, sambungnya.
Namun demikian, dia menilai semangat patriotisme para pejuang tersebut sudah mulai luntur. Karena itu tidak heran kalau masih terjadi kemandegan di beberapa sisi. Makanya perjuangan ke depan tidak mudah.
Dan kita sadar bahwa ke depan Indonesia tidak mudah. Kenapa? Pondasi yang telah diletakkan tadi dalam perjalanan 78 tahun kemerdekaan, di samping ada banyak kemajuan, dalam catatan Muhammadiyah masih ada stagnasi, kemendegan, masih ada erosi, peluruhan dan masih ada distorsi atau deviasi penyimpangan dari cita-cita jiwa pikiran dan pondasi besar yang telah diletakkan oleh oleh para pendiri Indonesia itu, bebernya.
Baca Juga: Haedar Nashir Seharian di Jatim, Resmikan Kampus sampai Groundbreaking Rumah Sakit
Makanya pihaknya menggelar serangkaian acara dialog bersama para capres-cawapres yang akan maju pada Pilpres 2024 ini. Selain sebagai upaya peningkatan literasi politik, juga dimaksudkan agar para calon pemimpin tersebut memiliki jiwa pengkhidmatan yang kuat sebagaimana ditunjukkan para para pendiri bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka semua calon presiden dan wakil presiden, lewat Muhammadiyah, kita ajak untuk mendiskusikan secara serius persoalan bangsa dan Indonesia ke depan. Agar mereka betul-betul pondasinya kokoh, pengkhidmatannya luar biasa dan jiwa kenegarawanannya teruji, ungkapnya.
Dan saya yakin dialog juga akan memberi ruang bagi kita untuk tidak asal pilih, (tidak) asal memilih tanpa kesadaran literasi politik yang cerdas, demikian Prof. Haedar.
Baca Juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dialog terbuka Muhammadiyah bersama capres-cawapres ini digelar dalam tiga sesi.
Sesi pertama hari ini bersama pasangan AMIN. Sesi kedua besok bersama Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Sementara sesi ketiga, Jumat, 24 November 2023, bersama pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya).
Editor : Pahlevi