Optika.id - Indonesia terus mengoptimalkan kesempatan dalam meningkatkan ekspor produk halal dengan berpartisipasi dalam pameran dagang internasional di berbagai negara. Salah satunya adalah keikutsertaan dalam Pameran Dagang Tahunan Cairo Food Africa di Egypt International Exhibition Center, Kairo, Mesir pada 12 hingga 14 Desember 2023.
Pameran tersebut diresmikan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, Ahmed Samir, dan Menteri Suplai dan Perdagangan Dalam Negeri, Ali Moselhi, dengan total partisipasi dari 900 perusahaan yang berasal dari 32 negara.
Dalam kunjungannya, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf menyatakan, "Pameran dagang ini memberikan dukungan yang kuat bagi produk Indonesia." Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa 69,81 persen produk Indonesia yang diekspor ke Mesir adalah produk pangan halal, yang sangat penting dalam situasi krisis global dan regional seperti konflik di Rusia-Ukraina, eskalasi perang di Gaza, dan inflasi di Timur Tengah.
Pameran ini dihadiri oleh sejumlah perusahaan Indonesia, termasuk PT. Golden Coffee Beans dari Lampung dan PT Nutrifood Indonesia.
Menurut Duta Besar Lutfi, partisipasi Indonesia dalam Pameran Food Africa merupakan bagian dari upaya meningkatkan pangsa pasar ekspor, terutama makanan dan minuman, di Timur Tengah, Afrika, dan Mediterania.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti menambahkan bahwa pasar Mesir dan Afrika menjadi prioritas strategis bagi ekspor Indonesia dengan target meningkatkan ekspor hingga 1,5-2 miliar dolar AS per tahun. Syahran melanjutkan bahwa ekspor produk minyak sawit, kopi, rempah-rempah, dan produk pangan halal lainnya telah mencapai 732,56 juta dolar AS pada Januari-September 2023, yang menyumbang sekitar 1,79 persen dari total impor Mesir dari seluruh dunia.
Dia juga menguraikan sejumlah produk pangan yang diekspor Indonesia selama Januari-September 2023, termasuk minyak sawit sebesar 608 juta dolar AS, biji kopi 71,47 juta dolar AS, minyak kelapa 22 juta dolar AS, vegetable fat 14,41 juta dolar AS, bumbu makanan 5,4 juta dolar AS, bubuk kakao 3,9 juta dolar AS, kelapa parut 2,42 juta dolar AS, briket arang 1,9 juta dolar AS, produk perikanan dan hasil laut 1,82 juta dolar AS, serta produk biji pala sebesar 488 ribu dolar AS.
Editor : Pahlevi
