Optika.id - Event-event tertentu dan tanggal-tanggal cantik seperti 1.1, 2.2, atau 10.10 biasanya menjadi momen yang menarik bagi masyarakat untuk berburu diskon. Bukan tanpa alasan, di momen-momen tersebut, berbagai voucher, potongan harga dan penawaran menarik lainnya hingga mencapai puluhan persen akan diberikan oleh berbagai perusahaan di e-commerce kepada para konsumen.
Alhasil, banyak orang mulai mengikuti berbagai akun promo di media sosial hingga mengunduh aplikasi yang berisi daftar kode promo untuk mendapatkan informasi seputar promosi barang dan jasa. Namun, tahukah kalian bahwa selalu ada diskon yang sebenarnya tidak benar-benar dipotong dan hanya digunakan sebagai penarik perhatian pembeli saja?
Baca Juga: Jelang Nataru, BPOM Temukan Banyak Produk Pangan Ilegal, Kedaluwarsa dan Rusak
Menurut penjelasan Consumers Checkbook, rata-rata perusahaan memasang harga regular dalam barang yang sudah didiskon. Misalnya, harga normal dari barang A adalah 150 ribu rupiah. Penjual kemudian ingin memberikan diskon sebesar 50%. Maka dari itu, penjual menaikkan harga barangnya menjadi 225 ribu agar bisa memasang label diskon 50% setelahnya.
Meskipun tidak semua penjual melakukan trik demikian, namun konsumen harus tetap waspada terhadap praktik semacam ini. Dikutip dari Wise Bread, Jumat (29/12/2023) berikut ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengantisipasi agar tidak terjebak promo palsu semacam itu.
Waspada dengan Kalimat Waktu Terbatas
Trik perusahaan untuk mengelabui konsumen salah satunya adalah dengan mempekerjakan psikolog untuk mendukung kegiatan promosi mereka.
Biasanya, perusahaan menggunakan kalimat Harga Terendah atau Waktu Promosi Terbatas untuk memanipulasi otak konsumen agar membuka dompetnya dan membeli barang tersebut meskipun mereka tidak terlalu membutuhkannya dan bisa ditunda.
Kata-kata itu biasanya dirancang untuk mempengaruhi keputusan konsumen membeli barang tersebut. Maka dari itu, sebelum terkecoh dengan kalimat-kalimat semacam itu, sebaiknya konsumen membandingkan harga barang tersebut dengan toko lainnya.
Manfaatkan smartphone agar bisa mengetahui berbagai informasi mengenai harga barang satu sama lain.
Pastikan Kupon Benar-Benar Menghemat Pengeluaran
Baca Juga: Pemerintah Didesak Segera Lakukan Langkah Strategis Guna Antisipasi Harga Barang Naik Jelang Nataru
Banyak aplikasi yang menggembar-gemborkan dan membagikan kupon produk tertentu dengan harga yang lebih murah dibandingkan nominal kupon itu sendiri. misalnya, konsumen membeli kupon senilai Rp100.000 dengan harga Rp90.000 saja, tentu hal seperti itu bisa membuat pembeli berpikir bahwa mereka akan hemat sebesar Rp10.000 jika membeli kupon tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka dari itu, dalam hal ini pembeli perlu terlebih dahulu mempelajari syarat dan ketentuan sebelum memutuskan untuk membeli kupon tersebut. Apakah kupon tersebut berlaku di cabang toko terdekat? Apakah kupon tersebut disertai dengan minimal pembelian? Apakah pembeli dapat benar-benar mendapatkan barang seharaga Rp100.000 di toko tersebut?
Pertanyaan tersebut penting untuk langkah antisipasi mengingat ketika berbelanja, ada kemungkinan konsumen membeli barang jauh di atas harga pembelian kupon itu sendiri.
Perhatikan Barang dengan Kualitas Serupa
Meskipun barang diskon tidak selamanya memiliki kualitas yang buruk, namun kadang ada beberapa toko yang memasang dengan merk terkenal sedang diskon seolah barang tersebut adalah harga termurah dari kelasnya. Padahal, ada barang-barang lain dengan merk yang tidak lebih terkenal mempunyai spesifikasi dan kualitas yang sama dengan harga yang tentunya lebih murah, namun tidak didiskon.
Baca Juga: Jelang Nataru, Ekonom Peringatkan Masyarakat Jangan Terjebak Tawaran Pinjol Ilegal
Praktik semacam ini biasa terjadi dalam penjualan barang-barang elektronik. Sebagai langkah antisipasi, maka konsumen wajib memastikan telah mempelajari seluk-beluk harga serta spesifikasinya sebelum pergi ke toko.
Fokus Pada Barang yang Dibutuhkan
Tentu sangat menggiurkan mendengar kata diskon 70%, apalagi diskon tersebut disematkan kepada barang yang bagus atau populer. Sebelum memutuskan untuk membelinya, pastikan untuk betul-betul membutuhkan barang yang berlabel diskon tersebut.
Pasalnya, pembeli yang tergiur dengan diskon yang besar ini tentunya mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk membeli barang yang sebetulnya tidak dibutuhkannya.
Editor : Pahlevi