Anang Sujoko: Prabowo Subianto Dapat Sentimental Negatif di Debat Ketiga

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 08 Jan 2024 22:27 WIB

Anang Sujoko: Prabowo Subianto Dapat Sentimental Negatif di Debat Ketiga

Optika.id - Dalam debat capres yang diselenggarakan oleh KPU di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/1/2024). Prabowo menunjukkan tone yang sangat emosional dan tidak pantas terhadap seorang profesor yang menjadi panelis. Ia mengatakan, hal itu menimbulkan kesan negatif dan merugikan Prabowo.

Profesor Anang Sujoko, Guru Besar Kajian Media dan Komunikasi dari Universitas Brawijaya Malang, menjadi narasumber dalam acara diskusi bertajuk Plus Minus Debat Capres yang Ketiga yang diselenggarakan Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita melalui virtual, Senin malam, (08/01/2024).

Baca Juga: Anang Sujoko: Partai Non Koalisi Pemerintahan Punya Peran Penting!

Anang menyampaikan bahwa ia memperhatikan bagaimana Prabowo mengatakan profesor, mengatakan tidak pantas bicara etika, kepada salah satu panelis yang bertanya tentang isu politik luar negeri. Ia mengatakan, tone Prabowo sangat emosional dan tidak menghormati seorang ilmuwan yang seharusnya dipanggil dengan positif. Ia mengatakan, hal itu menunjukkan karakter seorang negarawan yang menjadi tanda tanya besar.

Coba kanda yunda perhatikan bagaimana ketika 02 mengatakan profesor, mengatakan tidak pantas bicara etika, itu tone nya adalah tone yang sangat-sangat emosional. Profesor yang seharusnya sebagai panggilan yang positif kemudian dengan nada bicara seperti itu menjadi sebuah kesan negatif, kata Anang, dalam pantauan Optika.id melalui YouTube Forum Insan Cita, Senin (08/01/2024).

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Anang juga menyebutkan bahwa hal itu didukung oleh suara warganet yang dianalisis oleh drone emprit, sebuah alat analisis media sosial. Ia mengatakan, dari apa yang dilontarkan oleh Anies Baswedan, capres nomor urut 01, dan Prabowo, terlihat bahwa Anies mendapatkan sentimen positif lebih besar daripada Prabowo. Sementara itu, Prabowo justru mendapatkan sentimen negatif yang jauh lebih dominan daripada Anies dan Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nah ini yang kemudian sebagai karakter seorang negarawan itu kemudian menjadi tanda tanya besar. Dan ini didukung oleh suara warganet baik itu melalui portal news online maupun melalui tweeter, yang dianalisis drone emprit misalkan disebutkan bagaimana kemudian dari apa yang dilontarkan 01 dan 02 itu membuahkan sebuah sentimen positif lebih besar pada 01, dibanding kepada 02, bahkan 02 pada saat tadi malam itu sampai ditutup proses debatnya 02 itu justru sentimen negatif nya jauh lebih dominan dibanding 01 dan 03. 01 dan 03 lebih besar positif nya, pungkasnya.

Baca Juga: Kemenangan Prabowo = Kebangkitan Orde Baru?

Sementara itu, Dr. Erha Suleha, M.Si., doktor administrasi publik doktor universitas terbuka fhisip fakultas hukum, ilmu sosial, dan ilmu politik, yang menjadi moderator dalam diskusi tersebut, Ia menambahkan dan menyimpulkan bahwa di akhir debat terlihat bahwa Anies dan Ganjar merasa di atas angin. 

Menambahkan dan menyimpulkan bahwa di akhir debat terlihat bahwa capres Paslon 01 dan Paslon 03 merasa diatas angin. Ini menguatkan peta bahwa tadi kata prof. Anang paslon 01, 03 seperti melawan 02, kata Erha.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU