Review Film Pemukiman Setan, Perpaduan Aksi Kriminal dan Cerita Horor

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Rabu, 07 Feb 2024 11:45 WIB

Review Film Pemukiman Setan, Perpaduan Aksi Kriminal dan Cerita Horor

Surabaya (optika.id) - Film Pemukiman Setan (2024) mengikuti kisah pelik Alin (Maudy Effrosina) yang terjebak dalam kesulitan ekonomi setelah orang tuanya meninggal. Alin harus memikul tanggung jawab sebagai anak sulung dan tulang punggung bagi adiknya.

Kehidupan Alin bertambah sulit karena ayahnya meninggalkan sejumlah utang. Sampai akhirnya teman Alin, Ghani (Bhisma Mulia) mengajaknya untuk bergabung dalam komplotan perampok. Bersama dua rekan lain, Fitrah (Daffa Wardhana) dan Zia (Ashira Zamita), mereka merencanakan perampokan rumah antik di daerah terpencil, Rabu (7/2/2024).

Selama aksi perampokan berlangsung, mereka merasakan banyak kejanggalan di rumah antik itu hingga menemukan seorang wanita yang terpasung hidup-hidup. Terdorong rasa iba, komplotan ini melepaskan wanita yang bernama Sukma (Adinda Thomas) itu.

Anehnya tiba-tiba mereka diteror dan akses keluar tertutup. Beruntung mereka bertemu paranormal yang juga terjebak di sana, Urip Mahesworo (Teuku Rifnu Wikana).

Mampukah komplotan ini keluar dari rumah terkutuk itu dengan selamat? Sebenarnya ada rahasia apa di balik sosok Sukma?

Pemukiman Setan (2024) Punya Premis yang Unik

Film Pemukiman Setan (2024) menggabungkan dua genre, yaitu heist dan horor yang masih cukup kental dengan nuansa lokal. Perpaduan genre inilah yang bikin premis ceritanya menonjol dan tidak terkesan membosankan.

Genre heist sendiri berfokus pada aksi kriminal dan kejahatan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam ceritanya, seperti film Mencuri Raden Saleh yang pernah booming. Nah, uniknya film Pemukiman Setan (2024) mencampurkan elemen-elemen horor saat tindakan kriminal itu terjadi.

Elemen horor mulai terasa kuat saat empat anggota komplotan merasakan hal-hal yang ganjil di rumah antik itu. Hingga akhirnya sosok Sukma yang misterius melengkapi plot mistis yang dibangun.

Karakter Urip yang mengetahui cerita mistis di rumah itu pun menambah intensitas cerita. Terlebih lagi, ia mengetahui rahasia yang tersembunyi dalam diri Sukma sehingga menguatkan kesan horor di sepanjang film.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tiap Karakter Pemukiman Setan (2024) Saling Terikat

Tidak ada karakter yang hanya sekadar “tambahan” di film Pemukiman Setan (2024) karena semuanya ikut berperan menggerakkan cerita. Sejak awal sudah ada ikatan antara tokoh utama dengan Ghani, karakter yang berperan menjaga adik Alin.

Dalam lingkup komplotan pun ada sedikit konflik antara Alin dan dua rekan Ghani yang bikin ceritanya terasa dinamis. Nah, karakter yang menjadi kunci dalam cerita ini punya kisah yang menarik, seperti tokoh Urip dan Sukma.

Meski karakter Urip baru muncul di pertengahan cerita, tetapi pembawaan karakternya membuat alur film Pemukiman Setan (2024) terasa lebih hidup. Begitu pula dengan karakter Sukma yang misterius dengan kisah kerasukan arwah di balik sosoknya.

Konflik Keluarga dalam Balutan Horor, Aksi, dan Humor
Ada banyak elemen yang tersaji dalam film Pemukiman Setan (2024). Akan tetapi, tiap elemen disajikan dalam porsi yang cukup pas. Konflik cerita dimulai dari masalah finansial dalam keluarga yang kemudian berujung pada aksi kriminal.

Aksi kriminal yang memicu para tokoh terjebak dalam teror mistis ini terasa mencekam. Namun, intensitas horor ini dapat diimbangi dengan pembawaan humor dari sosok Urip, karakter yang melengkapi jalan cerita.

Visual Cukup Gore dan Skoring Memuaskan

Dengan adanya plot horor maka film ini tak lepas dari elemen gore, ya, Sob. Nah, film Pemukiman Setan (2024) memasukkan kesan gore pada visualisasi hantunya. Kesan gore ini terbangun dengan cukup baik.

Begitu pula dengan skoring, aspek penting yang tidak boleh dilewatkan kalau nonton film horor. Pendek kata, film ini layak buat ditonton kalau kamu ingin tontonan horor dengan nuansa lokal yang lebih segar.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU