Bansos Disalurkan Kembali Sehari Setelah Pemilu Dilaksanakan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 12 Feb 2024 18:33 WIB

Bansos Disalurkan Kembali Sehari Setelah Pemilu Dilaksanakan

Surabaya (optika.id) - Penyaluran bantuan pangan beras bakal dilanjutkan kembali pada tanggal 15 Februari, tepat sehari setelah diadakannya pemungutan suara Pemilu 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamuthi.

“Bantuan pangan jalan lagi tanggal 15 Februari,” kata Bayu dalam keterangannya di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Baca Juga: Peta Politik Kekuatan Partai Pemilu di Surabaya

Adapun alasan pemerintah memutuskan penghentian sementara penyaluran bantuan pangan yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tersebut adalah untuk menghormati penyelenggara pemilu.

Adapun penghentian bantuan pangan selama masa tenang dan menjelang pencoblosan suara Pemilu 2024 ini dilakukan untuk menegaskan bahwa selama ini tidak ada politisasi bantuan pangan, menurut Bulog. Bayu mengklaim bahwa saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog ada sebanyak 1,189 juta ton.

Baca Juga: Jawaban Risma Usai Ditanya Minim Peran Saat Membagi Bansos

Di sisi lain, untuk program bansos ini pemerintah telah mengalokasikan sebanyak 2 juta ton beras impor dan yang baru terealisasi hanya 500 ribu ton saja. Untuk mengamankan stok beras nasional, ujar Bayu, dibutuhkan persiapan panjang. utamanya ketika menghadapi paceklik yang diperkirakan jatuh pada bulan Juni hingga Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, menurut prediksi dari Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, produksi beras nasional sesuai dengan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) pada panen raya Maret mendatang bisa melebihi jumlah 34 juta ton.

Baca Juga: Jimly Ungkap MK Bisa Batalkan Pemilu Jika Memang Salah

Dengan kata lain, pada bulan Maret pihaknya mengharapkan jika harga beras turun sedikit. Selama masa panen raya tersebut, tutur Arief, Bapanas bersama dengan Kementerian Pertanian akan melakukan koordinasi guna mempersiapkan penyerapan optimal agar mencegah jatuhnya harga beras di tingkat petani sendiri.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU