7 Tips Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes, Ini Caranya!

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Kamis, 22 Feb 2024 10:29 WIB

7 Tips Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes, Ini Caranya!

Surabaya (optika.id) - Pradiabetes ialah kondisi saat kadar gula darah cukup tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Belum jelas apa penyebab pasti prediabetes, tetapi ini dikaitkan dengan resistansi insulin, yaitu saat sel berhenti merespons hormon insulin.

Pradiabetes tidak selalu menimbulkan gejala. Akan tetapi, beberapa orang mengalami penggelapan kulit di sekitar ketiak, leher, dan siku.

Baca Juga: Alarm Bahaya Aspartam, Si Pemanis Buatan yang Membunuh Perlahan

Pradiabetes didiagnosis melalui tes darah sederhana. Namun, didiagnosis pradiabetes bukan berarti seseorang sudah pasti akan mengidap diabetes tipe 2.

Di bawah ini dipaparkan cara mencegah pradiabetes menjadi diabetes, Kamis (22/2/2024):

1. Lakukan tes darah

Setiap orang dengan pradiabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes daripada orang pada umumnya.

Dilansir Health, kamu direkomendasikan untuk pergi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan tes darah sederhana untuk skrining diabetes dan membicarakan tentang risiko. 

Selanjutnya, cari tahu langkah apa yang harus kamu ambil saat ini untuk menghindari atau menunda perkembangan diabetes tipe 2 dan kondisi medis terkait.

2. Terapkan pola makan sehat

Salah satu faktor risiko prediabetes adalah banyak mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak, kalori, dan gula minim atau tanpa nilai gizi.

Mengutip dari Healthline, mengonsumsi pilihan makanan yang lebih sehat dapat membantu memulihkan kadar gula darah menjadi normal. Ini dapat membalikkan pradiabetes dan membantu mencegah diabetes tipe 2.

Beberapa makanan rendah lemak dan rendah kalori yang baik untuk membalikkan pradiabetes, meliputi:

Buah-buahan dengan karbohidrat kompleks.
Sayuran.
Daging tanpa lemak.
Biji-bijian utuh.
Lemak sehat, seperti alpukat dan ikan.

3. Menurunkan berat badan ekstra

Dilansir WebMD, menurunkan sebanyak 5 hingga 10 persen dari berat badan sering kali sudah cukup untuk mengembalikan kadar gula darah ke kisaran normal dan mencegah diabetes.

Baca Juga: Angka Obesitas dan Diabetes di Indonesia Naik, Pemerintah Siaga Satu

Untuk mencapai sasaran, batasi porsi makan dan kurangi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan karbohidrat. Juga, perbanyak asupan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

4. Perhatikan apa yang kamu minum

Memperhatikan apa yang kamu minum sama pentingnya dengan memperhatikan apa yang kamu makan.

Minum minuman yang dimaniskan dengan gula, seperti soda, telah dikaitkan dengan terjadinya resistansi insulin yang lebih tinggi dan risiko lebih tinggi terkena pradiabetes.

Mengutip dari Verywell Health, kamu disarankan untuk mengurangi kadar gula dalam minuman atau bahkan menukar minuman manis dengan air. Sebab, air dapat membantumu merasa kenyang, yang membantu mengelola berat badan.

5. Mengurangi tingkat stres

Stres kronis menekan sistem kekebalan dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dengan mengubah kebutuhan insulin. Pada beberapa orang, stres kronis juga dapat memicu peristiwa hormonal yang meningkatkan nafsu makan. 

Baca Juga: Tips Lancar Puasa Minim Risiko Bagi Penderita Diabetes

Tidak mungkin untuk menghilangkan sumber stres sepenuhnya. Namun, aktivitas seperti yoga, meditasi, membaca, menulis, konseling, atau olahraga, dapat membantu mengurangi stres berlebihan dan mencegah timbulnya penyakit.

6. Mengobati sleep apnea

Sleep apnea telah dikaitkan dengan resistansi insulin. Pada kondisi tersebut, pernapasan berhenti berulang kali sepanjang malam akibat relaksasi otot tenggorokan.

Tanda-tanda sleep apnea, meliputi:

Mendengkur keras.
Terengah-engah saat tidur.
Tersedak saat tidur.
Bangun dengan sakit kepala.
Kantuk pada siang hari.
Perawatan biasanya melibatkan penggunaan alat untuk menjaga tenggorokan tetap terbuka selama tidur.

Kamu juga bisa menggunakan mesin continuous positive airway pressure (CPAP) untuk membuat saluran udara bagian atas terbuka sepanjang malam.

 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU