Surabaya (optika.id) - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menemukan efektivitas politik uang menurut basis calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang diusungnya. Dalam rilis laporan bertajuk Exit poll Pilpres 2024: Basis Demografi dan Perilaku Pemilih, efektivitas politik uang basis capres-cawapres paling banyak di kalangan pemilih paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nilai 53,1%. Sedangkan pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebanyak 46,2n pemilih Prabowo-Gibran sebanyak 47,9%.
"Paling banyak pemilih Ganjar, jadi pemilih Ganjar ini strateginya ambil uangnya soal pilihan ya kembali ke hati nurani. Sementara pemilih Anies maupun Pak Prabowo itu lebih banyak dibanding proporsi Ganjar yang akan menerima dan memilih calon yang memberi uang atau hadiah," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!
Sedangkan, terkait toleransi politik uang menurut basis pemilih parpol seperti PKB, PAN, Demokrat, Gerindra dan Golkar, cenderung lebih toleran dengan politik uang. Dengan kata lain, mereka tidak masalah dengan politik uang. Sebaliknya, Nasdem, PDIP dan PKS cenderung lebih tidak toleran terhadap praktik itu.
Namun, kelompok toleran di tiap basis partai akan cenderung menerima pemberian, ujar Burhanuddin.
Secara umum, kata Burhanuddin, toleransi politik uang di masyarakat pada pemilu kali ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Pemilu tahun 2019. Masyarakat, dalam pemilu kali ini cenderung transaksional.
Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Toleransi terhadap politik uang tinggi dan di antara yang toleran banyak yang cenderung menerima uang meski pilihan dikatakan sesuai hati nurani, kata Burhanuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika dirinci dari basis pemilih berdasarkan gender, Burhanuddin mengungkapkan bahwa perempuan cenderung mendominasi kalangan yang memaklumi politik uang ini. Sementara itu, jika berdasarkan daerah, maka yang memaklumi politik uang ini paling banyak terjadi di Sunda, Bugis, Jawa dan Madura.
Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim
Untuk diketahui, survei ini diambil berdasarkan total responden sebanyak 2.975 (99,2 persen) dengan toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Para responden diambil berdasarkan metode two stage stratified random sampling dengan jumlah awal sampel dari 3.000 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap daerah pemilihan.
Editor : Pahlevi