Yogyakarta (optika.id) - KPU RI menjelaskan hingga saat ini ada kesalahan input data perolehan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi Suara Pemilu (Sirekap) tercatat ada di 154.541 TPS. KPU mengaku sudah mengoreksi kesalahan input data di Sirekap tersebut.
Kesalahan yang mencapai lebih 18 persen dari total 823.220 TPS di seluruh Indonesia ini membuat masyarakat tidak yakin paslon 02 Prabowo-Gibran menang satu putaran. Pasalnya kesalahan tersebut cenderung menguntungkan atau menambah suara pada paslon 02.
Baca Juga: Puan Maharani Usai Ketua KPU Diberhentikan, Kita Harus Cari Figur yang Baik
Muhammad Adi Alim, warga Seyegan, Sleman, Yogyakarta mengatakan, kesalahan input data pada Sirekap sangat banyak. Dari pencermatannya, termasuk yang banyak beredar di media sosial dan media massa, salah input data di Sirekap condong menguntungkan paslon 02.
Kalau ditanya apaakah paslon 02 unggul 58 persen atau menang satu putaran, saya jawab sama sekali saya tidak yakin, tegasnya, Kamis, (29/2/2024).
Caleg Partai Demokrat ini mengungkapkan, suara paslon 02 memang banyak, namun tidak sebanyak seperti quick count maupun real countKPU yang berbasis data dari Sirekap. Data quick count maupun real count itu konstan 58 persen.
Jika jujur perolehan suara paslon 02 maksimal dapat 44 persen. Jadi tidak sampai 50 persen lebih, artinya tidak menang satu putaran, ungkapnya.
Pria yang akran disapa Adi Marz ini mengungkapkan, kesalahan input data di Sirekap tidak hanya terjadi pada Pilpres. Kesalahan juga terjadi di Pileg, baik DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan pemilihan DPD RI.
Baca Juga: Terbukti Lakukan Tindakan Asusila kok Bisa Jadi Khatib?
Dia sendiri sebagai caleg Partai Demokrat juga merasa menjadi korban Sirekap. Perolehan suara saya juga banyak yang berkurang. Dugaan saya dilaihkan ke partai tertentu, ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dosen Komunikasi UAD Yogyakarta Mariana Ulfah mengatakan, kesalahan input data di Sirekap sudah terlalu parah. Saat audiensi dengan KPU DIY, juga sempat menanyakan Sirekap ini, namun tidak ada jawaban.
Jawaban andalan KPU hanya minta maaf. Terlalu sering minta maaf, namun kesalahan terus terjadi. Ini membuat permintaan maaf seperti hilang makna. Inilah yang membuat kecurigaan muncul di tengah-tengah masyarakat, jelasnya.
Baca Juga: Ternyata, Ketua KPU Pernah Alami Kasus Etik "Wanita Emas"
Dia juga nyaleg lewat Partai NasDem. Perolehan suaranya juga berkurang di data Sirekap. Awalnya dapat 6.000-an suara, lalu kini turun menjadi 900 suara, kata Mariana.
Seperti diketahui, Ketua KPU Hasyim Asyari mengaku KPU sudah melakukan koreksi terhadap kejadian data anomali pada Sirekap. Data yang ditampilkan mengalami anomali dari Form C Hasil yang discan lalu diunggah di Sirekap.
Dia mengatakan, data anomali yang sudah dikoreksi sejak 15 Februari untuk Pilpres jumlahnya 154.541 TPS, Pemilihan DPR RI yang dikoreksi 13.767 TPS, DPD RI sebanyak 16.450 TPS. Sedangkan pemilihan DPRD provinsi dikerjakan oleh KPU provinsi dan Pemilihan DPRD kabupaten/kota dilakukan KPU kabupaten/kota.
Editor : Pahlevi