Muhammadiyah Sebut Terdampak Usai PDN Alami Peretasan

author Danny

- Pewarta

Minggu, 30 Jun 2024 23:14 WIB

Muhammadiyah Sebut Terdampak Usai PDN Alami Peretasan

Jakarta (optika.id) - Ormas keagamaan terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, menyayangkan pemerintah yang tak dapat mengatasi serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN). Pasalnya, serangan siber itu juga telah berdampak pada Muhammadiyah.

Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ismail Fahmi mengatakan, serangan terhadap PDN telah melumpuhkan sistem digital yang dikelola Muhammadiyah. 

Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat

"Serangan yang terjadi di Pusat Data Nasional ini bukan hanya sekadar insiden biasa, tetapi sudah mengakibatkan jatuhnya sistem digital atau sistem siber Indonesia, ujar Ismail dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Minggu (30/6/2024).

Muhammadiyah sebagai organisasi besar, menurutnya turut menjadi korban atas permasalahan tersebut.

Karena, Muhammadiyah memiliki ribuan lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi, dan juga memiliki ribuan dosen dan guru besar yang datanya berada di PDN.

Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan

Ditambah lagi, Pemerintah sejauh ini belum memiliki back up data dari beberapa Kementerian/Lembaga yang tersandera, dan masih berupaya untuk melakukan recovery.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya, layanan keimigrasian di bandara dan pelabuhan mengalami kendala karena sistem Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo mengalami gangguan. Akibatnya, layanan autogate tidak bisa digunakan, dan layanan paspor dan ijin tinggal di seluruh kantor Imigrasi terhenti.

Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, mengumumkan bahwa saat ini masih dilakukan pemulihan layanan publik secara bertahap menyusul gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional atau PDN. Gangguan ini berdampak pada beberapa layanan publik, termasuk layanan keimigrasian di bandar udara.

Saat ini kami sedang melakukan pemulihan layanan secara bertahap, kata Menkominfo Budi melalui keterangannya dilansir dari Jawapos.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU