Jakarta (optika.id) - Kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia, Dr Faozan Amar, mengatakan kemungkinan besar penentuan bakal calon PDI Perjuangan yang akan maju pada Pilkada Jakarta ditentukan pada detik-detik terakhir. Sebab, sampai saat ini partainya masih terus mengkaji perkembangan para calon yang disebut akan maju di Pilkada Jakarta ini.
"Jadi kami masih mengkaji para calon baik dari kalangan internal dan eksternal partai. Sampai kini belum ada keputusan. PDI Perjuangan masih menjalin komunikasi dengan para calon dan partai politik," kata Faozan di Jakarta, Selasa, (30/7/2024).
Baca Juga: PKS Sebut Indonesia Tak Ada Oposisi, Yang Mengontrol DPR
Menuruf Faozan bila PDI Perjuangan masih menjalin komunikasi dengan partai politik lain dan mereka yang ramai beredar di publik akan maju di Pilkada Jakarta itu karena menyadari kenyataan politik dalam beberapa hal. Pertama, kenyataan bahwa PDI Perjuangan tidak bisa mengajukan calon sendirian karena tidak memiliki jumlah kuota kursi yang cukup dalam persyaratan dukungan pengajuan calon di Pilkada.
"Kedua, sampai kini PDI Perjuangan masih terus memperhatikan dan melakukan antisipasi perkembangan politik menjelang pengajuan calon di Pilkada Jakarta yang sangat dinamis. Tak terkecuali PDI Perjuangan, semua partai juga melakukan hal yang sama," ujarnya.
Ketika, masih belum ditentukan pasangan calon PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta karena masih tersisa banyak waktu untuk menentukannya. Hal ini karena batas waktu pencalonan masih sekitar satu bulan lagi, yakni di tanggal 27 Agustus 2024.Maka kami tak bisa buru-buru menentukannya. Tampaknya keputusan akan diambil pada detik-detik terakhir seperti yang biasa dilakukan oleh partai kami, katanya.
Baca Juga: Jika PDIP Bersama Anies, Pilpres 2029 Bisa Jadi Hadirkan Calon yang Kuat!
Dengan demikan, lanjut Faozan, sekarang ini pihaknya masih terus meraba-raba dan menimbang calon yang akan diajukan. Semua ini memag harus dilakukan agar hasil akhirnya nanti akan menemukan calon yang berkualitas. Misalnya di kalangan iternal partai disebut nama Pak Ahok. Ini pun juga masih dikaji kemungkinannya. Artinya memang belum ada keputusan akhir. Semuanya masih dnamis dan terbuka kemungkinanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Yang terpenting bila maju bersama partai lain dan mendukung calon tertentu, pasti kami dan pihak tersebut setidaknya telah punya visi yang sama, yakni mensejahterakan Indonesia. Dan bila sudah terjadi kesepakatan maka nantinya akan terjadi kesepemahman dalam membangun kerjasama, termasuk masing-masing pihak tahu hak dan kewajibannya," ungkap Faozan.
Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Menyinggung kemungkinan menjadukan Anies Baswedan atau Kaesang Pengarep, Fauzan menyatakan belum ada kesepakatan atau hasil akhir. Namun, untuk Anies Baswedan memang seperti dikatakan Puan Maharani memang ada ketertarikan.
"Sedangkan untuk Kaesang sepengetahuan saya belum pernah ada pembicaraan soal ini. Mengapa? Karena kami tahu juga bila elektabilitas anak bungsu Pak Jokowi di Jakarta itu rendah, hanya mencapai 1 persen saja. Selain itu secara jumlah kursi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakara berbeda sangat banyak dari partainya Kaesang. Masa kami yang punya jumlah kursi lebih banyak mendukung mereka yang punya sedikit kursi di DPRD Jakarta," tandas Faozan Amar.
Editor : Pahlevi