Jakarta (optika.id) - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP Adian Napitupulu menilai wajar bila ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri geram setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dibidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut dia, marahnya Megawati itu lantaran penegakan hukum di Indonesia terkesan tebang pilih.
Baca Juga: PDI-P All Out Menangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jatim
Diketahui, Hasto sempat diperiksa oleh KPK terkait kasus Harun Masiku yang buron lebih dari 4 tahun.
"Wajar kalau Ketua Umum (Megawati) marah, wajar kalau kita juga kecewa pada situasi penegakan hukum kita," kata Adian di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).
"Gini ya, kalau kita rangkaikan, kita runut peristiwa demi peristiwa, memang peristiwa yang terkait Mas Hasto ini aneh kok," ujarnya.
Adian menjelaskan, keanehan itu seperti ada tersangka yang pernah ditahan dan dibebaskan hingga akhirnya kembali dipanggil. Selain itu, Hasto juga dituduh melakukan perintangan penyidikan.
"Si tersangka sudah ditahan, lalu dibebaskan, kemarin dipanggil lagi. Kemudian katanya perintangan penyidikan, apa yang dirintangi, dipanggil dia datang," ujarnya.
Baca Juga: PDI-P: Tak Ada Kader di Kabinet Prabowo, Tapi Dukung Kedaulatan dan Kebijakan Positif
Sebelumnya, Megawati menyebut prosedur yang dilakukan oleh KPK terkait pemeriksaan Hasto tidak sesuai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang bikin KPK saya, loh iya, saya enggak takut waktu Pak Hasto dipanggil, menurut saya tidak sesuai, kata Megawati saat Mukernas Perindo di iNews Tower, Selasa (30/7/2024).
Megawati bahkan menantang langsung penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti yang menyita HP milik Hasto.
Baca Juga: Gugatan PDI Perjuangan Ditolak, PTUN Nyatakan Sengketa Pilpres 2024 Bukan Kewenangannya
Itu sama Rossa saya ngomong, kamu siapa Rossa, jangan hanya karena kamu di KPK loh, ya, saya enggak takut, kata Megawati.
Megawati juga mengaku akan mendatangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bila Hasto Kristiyanto ditangkap polisi.
"Jadi saya bilang sama Hasto, 'Udah enggak usah takut, nanti kalau kamu diambil (ditangkap), aku pergi ke Kapolri.' Aku bilang gitu," katanya.
Editor : Pahlevi