ICAS 13: Gelar Pameran Poster dengan Tajuk Sejarah-Budaya

author Danny

- Pewarta

Kamis, 01 Agu 2024 22:47 WIB

ICAS 13: Gelar Pameran Poster dengan Tajuk Sejarah-Budaya

Surabaya (optika.id) - Pada Kamis (1/8/2024), konferensi dan festival yang bertajuk International Convention of Asia Scholars (ICAS) masih berlangsung. Beragam pameran dan diskusi panel dengan topik dan isu yang beragam sedang digelar dengan antusias.

Salah satunya adalah pameran poster yang menyajikan topik tentang sejarah dan budaya. Puluhan mahasiswa dan praktisi menghadiri pameran tersebut di hall lantai 3 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga.

Baca Juga: Rangkaian Kegiatan SDGs Unair, Mulai dari SDGs School hingga Festival Kelulusan Peserta!

Dalam pameran poster tersebut, setiap pembuat poster mempresentasikan isi dari poster mereka masing-masing. Kemudian para pengunjung pameran bisa bertanya lebih mendalam di akhir pemaparan.

Memproduksi China di Asia Tenggara

Joshua menjelaskan bahwa selama periode Perang Dingin dan dekolonisasi, studi tentang China di Asia Tenggara mengalami perkembangan signifikan, khususnya di Universitas Malaya. Universitas Malaya memainkan peran penting dalam pembentukan pemahaman akademis mengenai China di kawasan tersebut.

Baca Juga: ICAS 13: Soroti Perkembangan Kajian Bahasa dan Hubungannya dengan Masyarakat!

Era Perang Dingin telah membawa ketegangan geopolitik yang mempengaruhi cara studi China dikembangkan. Ketika negara-negara Asia Tenggara menghadapi proses dekolonisasi, ketertarikan terhadap China meningkat, baik dari segi politik maupun ekonomi. Universitas Malaya berperan sebagai pusat utama dalam penelitian dan pendidikan tentang China, mengembangkan kurikulum yang mencakup berbagai aspek dari sejarah, budaya, dan politik China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam konteks ini, studi China tidak hanya terbatas pada analisis akademis tetapi juga dipengaruhi oleh dinamika politik global dan regional. Melalui program-program akademis dan penelitian yang ada, perguruan tinggi berusaha untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara China dan negara-negara Asia Tenggara, serta dampaknya terhadap kawasan tersebut.

Baca Juga: ICAS 13: Bahas Asia Monsun dan Ajang Kolaborasi Internasional

Secara keseluruhan, "Studi China" mencerminkan upaya untuk mengintegrasikan pengetahuan global dengan kebutuhan dan konteks lokal di Asia Tenggara, memberikan kontribusi penting dalam memahami peran China di kawasan ini selama periode Perang Dingin dan dekolonisasi. 

Penulis: Nuzula Maghfiro

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU