Surabaya (optika.id) - DPR secara resmi batal merevisi UU terkait Pilkada pada Kamis (22/8/2024). Di hari yang sama, masyarakat melakukan demonstrasi di depan gedung DPR di Senayan. Demonstrasi itu terjadi karena adanya keputusan dari DPR RI terkait UU Pilkada tentang batas usia calon dan threshold calon kepala daerah.
Di hari yang sama, Megawati Soekarno Putri menggelar rapat di kantor PDI-P di Jalan Diponegoro Menteng Jakarta Pusat. Dalam rapat tersebut, Megawati sempat singgung perkara potensi Anies Baswedan diusung jadi Gubernur Jakarta.
Baca Juga: Wacana Sistem Pilkada: Pilkada Asimetris
Enak aja ya, ngapain gue disuruh dukung Pak Anies? ucap Megawati.
Hal tersebut lantaran di depan kantor ada sekelompok orang dari Satgas yang mendukung Anies Baswedan diusung oleh PDI-P untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca Juga: KPU Jakarta Tetapkan Pramono-Doel Menang Satu Putaran, Rido Menggugat
Dia bener nih kalau mau ama PDI-P? Kalau mau PDI-P, jangan kayak gitu dong ya. Mau enggak nurut ya? Iya dong, lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut mengaku heran karena PDI-P sudah susah payah mencari koalisi untuk mengusung kepala daerah. Namun, kemudian ada pihak yang mendadak malah meminta partainya mendukung Anies di Pilkada Jakarta November nanti.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi Pilwali Surabaya: Eri-Armuji vs Kotak Kosong dan Suara Tidak Sah
Dia juga mempertanyakan, di mana saja Anies selama ini. Bu Mega merasa bahwa Anies belum memberikan kontribusi apapun pada PDI-P, dan kini malah ada yang meminta agar PDI-P mengusungnya jadi Kepala Daerah.
Kamu ke mana aja kemarin? Mbok jangan gitu dong, pungkas Megawati.
Editor : Pahlevi