Han Kang, Sastrawan Perempuan Pertama Korsel Yang Dapat Nobel Sastra 2024

author Pahlevi

- Pewarta

Sabtu, 26 Okt 2024 09:15 WIB

Han Kang, Sastrawan Perempuan Pertama Korsel Yang Dapat Nobel Sastra 2024

Optika.id - Komite Nobel 2024 memberikan anugerah Nobel Sastra 2024 kepada Han Kang, sastrawan perempuan dari Korea Selatan (Korsel). Keputusan Komite Nobel itu diberitakan oleh AFP pada hari Kamis (10/10/2024). Komite Nobel Swedia 2024 memutuskan Kang memperoleh penghargaan prestise tersebut atas karya-karyanya yang berciri hubungan antara siksaan mental dan fisik serta peristiwa sejarah.

Penganugerahan Han Kang sebagai penerima Nobel Sastra disambut gembira oleh Kang dan seluruh bangsa Korsel. Hadiah nobel sastra 2024 itu menempatkan Kang sebagai sastrawan perempuan pertama Korsel yang mendapat hadiah Nobel Sastra 2024.

Kang adalah perempuan ke-18 dari 121 pemenang hadiah Nobel Sastra, selama 117 tahun hadiah Nobel sastra. Karya Kang yang berjudul The Vegetarian merupakan kreasi yang paling berpengaruh dalam keputusan Akademi Swedia untuk menganugerahinya hadiah Nobel Sastra 2024.

"Untuk prosa puitisnya yang intens dalam menghadapi trauma sejarah dan memperlihatkan kerapuhan kehidupan manusia," tulis Swedish Academy dalam pernyataannya. Komite Nobel menyebut bahwa keputusan mereka memberikan hadiah kepada Kang karena gaya puitis dan eksperimentalnya telah menjadikan Kang sebagai seorang inovator dalam sastra dan prosa kontemporer di era modern.

Kang di Korsel dikenal sebagai penulis fiksi eksperimental yang membahas kapasitas manusia untuk melakukan kekerasan. Karya Kang yang berjudul The Vegetarian dinyatakan sebagai karya puncaknya sehingga meraih hadiah nobel. 

"Kabar terbesar. Swedish Academy memberikan penghargaan kepada saya Nobel Sastra. Tak ada kata lagi. Terima kasih!" kata Kang. Dalam unggahan di media sosial tak lama setelah pengumuman, Han Kang menyebut kabar tersebut sebagai kabar yang luar biasa besar.
 
Spektrum kemanusiaan yang luas, yang membentang dari yang agung hingga yang brutal, bagi saya telah menjadi pekerjaan rumah yang sulit sejak saya masih kecil. Bisa dikatakan bahwa buku-buku saya adalah variasi dari tema kekerasan manusia tersebut," urai Kang dalam sebuah wawancara dengan The White Review pada 2016.

Beberapa karyanya mendapat inspirasi peristiwa politik di Gwangju pada masa kecil Kang. Dia pun sering disebut sebagai penulis karya eksperimental dengan metafora. Kang dalam beberapa karyanya banyak mengangkat tema-tema seperti kekerasan, kesedihan, dan patriarki.

Sebagaimana kita ketahui, Kang juga telah menerima penghargaan Booker Internasional pada 2016 lalu, serta beberapa penghargaan nasional dan internasional terkemuka termasuk Prix Medicis Etranger pada 2023 untuk novelnya Impossible Goodbyes. Dilansir dari The Guardian, Kang merupakan orang Korea Selatan pertama yang memenangkan hadiah Nobel Sastra ini. Penulis Korea Selatan, Kim Sung-il pun mengakui bahwa novelis Korea Selatan yang harus mendapatkan hadiah Nobel itu haruslah Han Kang.

Karya-karya Kang seringkali mengangkat trauma sejarah. Misalnya novelnya berjudul Human Acts (2014) berkisah tentang pemberontakan Gwangju pada Mei 1980, sementara novelnya yang terbit tahun 2021 yang akan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul We Do Not Part pada Februari tahun depan mengulas pemberontakan Jeju tahun 1948-49.

"Begitu mendengar berita tentang kemenangan Han Kang dalam hadiah Nobel, saya teringat akan dedikasinya dalam menulis novel yang mengangkat tema kelompok terpinggirkan dan terdiskriminasi," kata penulis Korea Selatan Jeon Heyjin.

Dia pun menambahkan wilayah Honam dan Gwangju dikenal sama-sama mengalami diskriminasi dan prasangka, menanggung kekejaman kediktatoran, dan memainkan peran historis penting dalam mempertahankan demokrasi di Korea selama masa-masa sulit.
"Saya yakin bahwa, seperti Kim Dae-jung, Han Kang juga mewakili rasa sakit dan diskriminasi sejarah Korea modern melalui karyanya sekaligus menunjukkan keberanian bagi kita semua untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa karya sastra yang ditulis Han Kang, antara lain:

1. The Vegetarian
The Vegetarian terbit pertama kali pada 2007. Novel tersebut menceritakan konsekuensi mengerikan yang dihadapi sang protagonis, Yeong-hye, setelah menolak kebiasaan makan yang berlaku. Beberapa kritikus menafsirkan pemberontakan protagonis dan respons keluarganya sebagai metafora pemberontakan kolonial dan kekerasan imperialisme.

Novel yang mengangkat nama Han ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 2015. The Vegtarian juga menjadi novel pertamanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan memenangkan International Booker Prize pada 2016. 

2. Greek Lessons
Pada 2011, Han menerbitkan Greek Lessons yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 2023. Greek Lessons merupakan sebuah eksplorasi kesedihan dan dampaknya terhadap bahasa. Novel ini menampilkan dua narator yang tidak disebutkan namanya, seorang pria yang kehilangan kemampuannya untuk melihat dan seorang wanita yang kehilangan kemampuannya untuk berbicara.

3. The White Book 
Dalam The White Book, Han menggunakan narasi orang pertama yang terfragmentasi untuk memuji saudara perempuan seorang wanita yang tidak disebutkan namanya yang meninggal kurang dari dua jam setelah dilahirkan. Dipuji karena kekuatannya yang menghantui, novel ini menjadi finalis International Booker Prize 2018.

4. Human Acts
Novel Han lainnya adalah Human Acts, yang menceritakan kenangannya tentang Pemberontakan Gwangju. Buku ini memenangkan Penghargaan Manhae untuk Sastra. 

5. We Do Not Part
We Do Not Part adalah sebuah karya fiksi sejarah yang berpusat pada dampak pembantaian yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan selama pemberontakan di Pulau Jeju pada 1940-an. Novel ini  akan diterbitkan dalam bahasa Inggris pada 2025.

Tulisan: Aribowo

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU