Optika.id, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Bedah Rumah bagi 327 rumah tak layak huni (RTLH) selama November-Desember, salah satunya Dusun Labansukadi, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.
Peluncuran ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Ipuk. Festival ini bertujuan untuk menyasar ratusan rumah tak layak huni di seluruh Banyuwangi.
Baca Juga: Etika Mengirim Undangan Online agar Rapi & Sopan
"Festival bedah rumah ini sudah ada 2015. Kali ini kami selenggarakan kembali untuk menggugah kebersamaan di tengah masa pandemi ini," ujar Ipuk saat membuka program tersebut, Rabu (10/11/2011).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi ke-250 Kabupaten Banyuwangi. Pembiayaannya ditanggung secara kroyokan. Mulai dari Baznas, APBDes, CSR, ASN Peduli, hingga gotong royong swadaya masyarakat.
"Kami ingin ada keterlibatan semua sektor. Tidak hanya mengandalkan APBD. Tapi, kolektif semua pihak. Semua masyarakat terlibat, gotong royong bersama," terang Ipuk.
Hingga November 2021, tak kurang dari 1.252 unit rumah di Banyuwangi telah dibedah dengan total anggaran mencapai Rp25 miliar.
Hal ini disalurkan melalui program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya), DAK (Dana Alokasi Khusus), TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa), maupun program Bupati Ngantor di Desa.
"Dengan Festival Bedah Rumah ini, akan semakin memperluas sasaran yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama untuk menyukseskan program ini," imbuh Ipuk.
Ipuk juga mengungkapkan bahwa program bedah rumah ini bagian dari upaya untuk menekan angka kemiskinan di Banyuwangi.
Baca Juga: Menggali Isu Lokal yang Terpendam Kampanye Caleg
"Setelah menyelesaikan rumahnya, secara bertahap kita akan melakukan pemberdayaan ekonominya. Sehingga ada pendapatan lebih untuk merawat rumahnya sendiri," terang Ipuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyuwangi, Kusyadi menjelaskan untuk keterlibatan masyarakat dalam program tersebut bisa berhubungan dengan pihak kecamatan atau desa setempat.
"Namun, saya tegaskan, untuk bantuan dari warga diupayakan sudah berbentuk bahan baku. Nanti, panitia akan melaporkan penggunaannya secara terbuka," terangnya.
Untuk biaya bedah rumahnya sendiri, imbuh Kusyadi, berkisar antara Rp10 hingga Rp20 juta.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Akan Presentasi di Harvard Medical School, Soal Apa ya?
"Tergantung tingkat kerusakan rumahnya. Masing-masing rumah ada RAB (Rencana Anggaran Biaya) sendiri," paparnya.
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi