Jembatan Penghubung Ambruk, 35 Siswa Banyuwangi Belajar di Masjid

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Jumat, 26 Nov 2021 19:49 WIB

Jembatan Penghubung Ambruk, 35 Siswa Banyuwangi Belajar di Masjid

i

Dok: SDN 7 Tegalharjo,

Optika.id, Banyuwangi - Sebanyak 35 siswa SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, belajar di teras masjid untuk kegiatan belajar mengajar, akibat jembatan satu-satunya akses menuju sekolah tersebut rusak diterjang banjir.

Para guru terpaksa merelokasi kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas kelas 1 hingga 6 SDN Tegalharjo belajar di Masjid Ar-Taufik, Desa setempat, dari Jumat (19/11/2021).  Lantaran hingga kini belum ada akses penghubung sementara yang dibangun. 

Baca Juga: Etika Mengirim Undangan Online agar Rapi & Sopan

Dari total murid SDN 7 Tegalharjo sebanyak 48 siswa, 18 murid yang rumahnya dekat dengan sekolah diberlakukan kelas daring (online) dengan 1 guru pembimbing yang kebetulan berdomisili di dekat sekolah.

"Mereka saat ini, kondisinya kini masih terisolir bersama puluhan warga RT 01 RW 02, Dusun Gunung Krikil, Desa Tegalharjo," ujarnya, Kamis (25/11/2021).

Dinas Pendidikan Banyuwangi mengupayakan gedung alternatif yang bisa digunakan sementara waktu. Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini.

"Ini karena bencana alam. Akibat jembatan ambruk maka terjadi siswa sekolah tidak bisa menuju sekolah. Terpaksa siswa harus belajar di masjid. Namun demikian kita sudah mencari langkah-langkah tersendiri," jelasnya.

Suratno menambahkan pihaknya secepatnya bakal merelokasi siswa yang belajar di masjid ke lokasi yang lebih layak. Beberapa bangunan dan ruang kelas SD yang lain bakal digunakan untuk menampung siswa yang saat ini mengikuti kegiatan belajar mengajar di masjid.

"Kita masih mencari (Gedung sekolah) sekitar. Secepatnya," tambahnya.

Menurut Suratno, mengalihkan sementara proses belajar mengajar murid SDN 7 Tegalharjo dengan menampung di sekolah lain sangatlah memungkinkan. Ini karena, saat ini aturan pembelajaran tatap muka masih menerapkan kebijakan terbatas yang diikuti maksimal 50 persen siswa.

Baca Juga: Menggali Isu Lokal yang Terpendam Kampanye Caleg

Untuk solusi atas persoalan akses jalan ke SDN 7 Tegalharjo ini, Dinas Pendidikan Banyuwangi sudah berkomunikasi dengan dinas terkait. Suratno, juga sudah berkoordinasi dengan Korwilsatdik kecamatan Glenmore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Karena solusi untuk jembatan masih belum jelas kapan. Sambil menunggu itu, kita segera upayakan mencari alternatif pembelajaran," cetusnya.

Suratno menekankan bahwa hak pendidikan murid harus tetap diberikan oleh sekolah. Meskipun dengan kondisi yang terjadi pada SDN 7 Tegalharjo saat ini.

"Siswa harus tetap dijamin pendidikannya. Risiko juga harus diminimalkan, maka secepatnya diupayakan untuk tempat belajar yang lebih baik," ungkap Suratno.

Baca Juga: Penanganan Stunting di Surabaya Dimulai dari Hulu Hingga Hilir

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU