Curhat PKL Malioboro: Kita Tak Mungkin Melawan Sultan

author Seno

- Pewarta

Minggu, 26 Des 2021 01:44 WIB

Curhat PKL Malioboro: Kita Tak Mungkin Melawan Sultan

i

IMG-20211214-WA0011

Optika.id - Relokasi PKL (Pedagang Kali Lima) Malioboro tinggal menghitung hari saja. Seperti yang diberitakan sebelumnya relokasi para PKL akan dilakukan di Bulan Januari 2022. Hal inilah yang membuat para PKL menjadi galau dan gundah gulana. Salah seorang PKL bernama Suryo mengatakan, kini dia hanya pasrah saja dengan keadaan. Dia menuturkan tak punya kuasa melawan penguasa.

"Yang kita hadapi bukan sekelas walikota atau gubenur, tapi yg kita hadapi seorang Raja dan Anak Raja, kita tak mungkin melawan Sultan mas," tutur pedagang minuman ini kepada Optika melalui chat WhatsApp, Sabtu (25/12/2021).

"Jogja punya sejarah untuk menjadi negara sendiri, kalau kita lawan, rakyat asli Jogja mau tinggal di mana?" ujarnya.

Suryo menuturkan, dirinya hanya rakyat jelata yang tak bisa melawan pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi DIY.

"Coba saja mas, cari video Sri Sultan waktu bicara menyejahterakan rakyatnya, alun-alun boleh buat siapa saja tidur bermain di alun-alun, dan pedagang kaki lima Malioboro menjadi ikon Jogja, monggo njenengan menyimpulkan dan menyatukan suara-suara rakyat Jogja yang sedang menjerit tanpa didengar oleh rajanya," tegasnya.

Suryo mengatakan, kabar terbarunya para pedagang di depan Pasar Beringharjo juga akan terkena dampak, dan akan dipindahkan di pasar-pasar yang ada di seluruh Jogjakarta.

"Tolong bantu kami para pedagang yang mengais rezeki di Malioboro mas, kita maunya tetap berjualan di sini, sudah jelas ini penindasan bagi rakyat kecil terutama pedagang yg mencari nafkah di tempat wisata. Saya mohon dengan sangat bantu kami mas," jelasnya.

Menurut PAPELA (Paguyuban Pelataran Depan Pasar Beringharjo Barat) di depan pasar beringharjo tanggal 10 Januari 2022 harus bersih dari PKL.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Makanya itu, ini semu kok serba dadakan, ada apa dibalik ini semua? Padahal tidak melakukan kegiatan prostitusi, tidak melakukan kegiatan yang melanggar hukum, tapi kok secepat ini semua mau disterilkan sepanjang Malioboro," tandasnya.

"Saya hanya sebagai penyampai informasi, karena saya merasa capek memikirkan keadaan Jogja sekarang," pungkasnya.

Ketika Optika hendak mengonfirmasi terkait penolakan relokasi oleh para PKL ini ke eksekutif. Salah satunya Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melalui chat WhatsApp ke staf ahlinya. Namun sampai saat ini chat WhatsApp Optika belum direspons.

Reporter: Angga dan Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU