Optika.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud Md memberikan statement terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode. Mahfud menegaskan wacana Presiden Joko Widodo 3 periode sudah tutup buku.
"Ini sudah tutup buku (perpanjangan masa jabatan, 3 periode). Sudah tutup buku, mau pakai apa? PDIP sudah nyatakan. PDIP paling getol untuk amandemen PPHN (Pokok-pokok Haluan Negara). Tapi, karena ada isu ini (perpanjangan masa jabatan), saya nggak jadi amandemen, karena nanti bisa masuk ke jabatan itu," jelas Mahfud seperti dilansir detik, Kamis (21/4/2022).
Baca Juga: Mahfud MD: Hak Angket DPR Bisa Makzulkan Jokowi Seperti Soeharto
Presiden Jokowi diketahui telah memastikan Pemilihan Umum 2024 bakal digelar tanpa penundaan. Namun, sejumlah elemen, termasuk mahasiswa, menilai Jokowi kurang tegas dengan pernyataannya.
Mahfud menilai Jokowi tidak perlu lagi memberikan penegasan terkait sikap terhadap isu perpanjangan jabatan presiden.
"Menurut saya sudah sangat tegas. Apa lagi coba? Mau ngomong apa lagi?" lanjutnya.
Mahfud menyebut Jokowi tunduk terhadap konstitusi, yakni masa jabatan presiden maksimal 2 periode.
Mahfud Md juga bercerita kala ia bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di dalam sebuah acara di Universitas Brawijaya. Muhaimin diketahui adalah salah satu sosok yang sangat getol mengusulkan penundaan pemilu.
Kala itu, di hadapan wartawan, Mahfud Md mengatakan terkait usulan penundaan pemilu.
"Pak Muhaimin punya hak untuk mengusulkan perpanjangan atau penundaan. Itu hak karena anda partai politik. Tetapi saya punya kewajiban menyiapkan Pemilu tahun 2024. Saya jalan, Pak Muhaimin jalan, karena saya wajib, sedangkan Anda hak, ya nggak apa-apa," jelas Mahfud.
Mahfud Md juga bercerita saat dirinya dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Bogor. Kala itu, Jokowi bertanya ke Mahfud mengapa isu perpanjangan masa jabatan Presiden selalu ramai disorot masyarakat.
Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
"Pada hari Selasa, sebelum demo (mahasiswa) itu, Presiden memanggil saya ke Istana Bogor. (Presiden) tanya banyak hal, masalah BLBI, masalah macam-macam. Terakhir nih, (Presiden tanya) 'Pak Mahfud, itu tentang isu 3 periode sama perpanjangan jabatan kenapa ramai terus?'" ujar Mahfud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"'Iya Pak, katanya Bapak (Jokowi) mau perpanjang (jabatan)?'" kata Mahfud menirukan suaranya saat menjawab pertanyaan Presiden Jokowi.
"'Saya mau ngomong apa lagi? Apa kurang jelas saya ngomong bahwa saya tidak (tidak setuju perpanjangan jabatan). Tanggal sekian saya ngomong, tanggal sekian saya manggil KPU pun untuk menunjukkan bahwa saya mau pemilu tahun 2024,'" jelas Mahfud menirukan suara Jokowi.
Mahfud kemudian menyebut, perkataan Jokowi bisa ditafsirkan macam-macam oleh masyarakat. Menurut Mahfud, setelah pertemuan itu, Presiden Jokowi menegur menteri-menteri agar tidak bicara penundaan pemilu.
Video arahan Jokowi itu pun diunggah di YouTube. Seketika, kata Mahfud, tidak ada lagi menteri yang berbicara penundaan pemilu hingga perpanjangan jabatan presiden.
Baca Juga: Jokowi Pasang Muka Badak Libas Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
"Kabinet yang sudah tidak ada yang ngomong kayak begitu lagi. Pak Luhut (Menko Kemaritiman dan Investasi) sudah tidak, Pak Bahlil (Menteri Investasi) juga tidak, Pak Airlangga (Menko Perekonomian) juga tidak. Presiden umumkan di depan mereka, 'ya sudah jangan ngomong itu lagi'," tutupnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi