Peneliti Sebut Aktivitas Fisik Anak Indonesia Masih Rendah

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 04 Jul 2022 14:30 WIB

Peneliti Sebut Aktivitas Fisik Anak Indonesia Masih Rendah

i

run-g934c94968_1920

Optika.id - Aktivitas fisik harian anak-anak usia sekolah menjadi hal yang penting untuk menjaga anak tetap sehat dan bugar. Selain melakukan olahraga harian, aktivitas fisik juga baik bagi tahapan tumbuh kembang anak.

Ironisnya, berdasarkan penelitian terbaru dari South East Asian Nutrition Surveys kedua (SEANUTS II) menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia, berdasarkan jenis kelamin, usia, maupun wilayah, khususnya Jawa dan Sumatera, aktivitas fisik mereka masih di bawah rekomendasi. Dengan kata lain, masih minim yang sadar beraktivitas secara fisik.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Atasi Trauma Anak di Daerah Konflik

"Dengan mengetahui aktivitas fisik yang dilakukan, bisa dihitung tingkat pemenuhannya. Jadi ternyata di sini tingkat aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak-anak usia kelompok 7 sampai 9 (tahun) berdasarkan jenis kelamin ternyata masih berada pada tingkat yang rendah," kata Peneliti SEANUTS II Indonesia, Listya Tresnanti Mirtha, dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).

Oleh sebab itu, dia mengingatkan tentang pentingnya aktivitas fisik bagi anak-anak usia sekolah atau anak-anak yang berada di fase pertumbuhan.

Segala aktivitas fisik baik latihan fisik maupun olahraga sejatinya memiliki pemahaman yang berbeda-beda, akan tetapi memiliki satu tujuan yang sama yakni kesehatan dan kebugaran.

Seseorang yang sehat itu belum tentu bugar. Tapi seseorang yang bugar sudah pasti sehat. Dan bugarlah yang bisa membantu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang," tuturnya.

Baca Juga: Orang Tua Diminta Waspadai Anak Candu Judi karena Bermain Game Online

Di sisi lain, dia mengatakan jika aktivitas fisik cardio seperti berlari dapat mempengaruhi massa otot anak-anak. Oleh sebab itu, aktivitas fisik anak juga harus terpenuhi sesuai rekomendasi dari ahli gizi dan pakar lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut perempuan yang akrab disapa Tata itu menjelaskan jika cardio adalah komponen terpenting dari suatu tubuh. Cara kerja cardio adalah memberikan suplai oksigen ke seluruh tubuh dan memperbaiki metabolisme terlebih dahulu, sehingga ketika anak melakukan aktivitas yang ada kaitannya dengan otot maka kinerja cardio akan jauh lebih optimal.

"Jadi kalau cardionya bagus biasanya untuk yang kaitannya dengan otot ini juga bagus. Namun tidak sebaliknya," tambahnya.

Baca Juga: Anak Tidak Bisa Ditinggal? Kenali Separation Anxiety Disorder yang Picu Gelisah Berlebihan

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU