Dear Maba: Pahami Tips Ini Sebelum Masuk Kuliah

author Seno

- Pewarta

Kamis, 01 Sep 2022 07:04 WIB

Dear Maba: Pahami Tips Ini Sebelum Masuk Kuliah

i

Screenshot_20220831-233949_Docs

Optika.id - Setelah lulus sekolah dan beralih ke jenjang perkuliahan, tentunya mahasiswa baru (maba) akan menemui berbagai macam hal yang berbeda. Mulai dari suasana belajar, lingkungan pertemanan, sistem pembelajaran, hingga tantangan yang akan kamu hadapi nantinya. Di tahun pertama kuliah, kamu akan dituntut cepat beradaptasi dengan lingkungan barumu.

Tak jarang, banyak calon mahasiswa baru yang merasa khawatir dan cemas saat menghadapi masa-masa perubahan menjadi mahasiswa di kampus. Tapi kamu tidak perlu khawatir, Optika.id telah merangkum beberapa tips jitu dari berbagai sumber yang akan membuat tahun pertama kuliahnmu jadi lebih optimal, Kamis (1/9/2022):

Baca Juga: Jokowi Tolak ke Jawa Timur Usai Ada Rancangan Demo Mahasiswa

1. Manfaatkan Ospek Untuk Membangun First Impression yang Baik

Saat menjadi mahasiswa kamu akan menemukan banyak kegiatan perkuliahan dan kondisi yang menuntut kamu harus beradaptasi dengan cepat. Biasanya pihak perguruan tinggi menggunakan kegiatan ospek sebagai wadah mahasiswa baru untuk beradaptasi.

Kamu bisa memanfaatkan masa ospek untuk beradaptasi, membangun relasi, hingga membangun first impresson yang baik di lingkungan perkuliahan. First impression sangat berperan penting untuk mendapatkan kepercayaan dari teman kuliah maupun dosenmu di kemudian hari.

Dalam kegiatan ospek ini kamu memiliki kesempatan untuk dekat dengan seniormu. Kamu bisa mendapatkan berbagai informasi tentang kampus, mulai dari info kos-kosan, info tentang mata kuliah, dosen, hingga toko alat tulis maupun tempat print atau fotocopy terdekat.

Kamu juga tidak perlu merasa takut atau khawatir dengan masa orientasi karena disini kamu bisa mendapatkan banyak pembelajaran berharga dan tentunya relasi baru. Tidak perlu merasa takut atau malu untuk memulai percakapan ringan terlebih dahulu dengan teman seangkatanmu karena bisa saja kalian akan saling membutuhkan kedepannya.

Sebisa mungkin jadilah sosok yang memiliki energi positif seperti menyapa dengan ramah serta diiringi dengan senyuman, kontak mata dengan lawan bicara, berbicara dengan sopan, jaga sikap dan postur tubuh dengan baik dan rileks, jangan lupa juga untuk tetap mematuhi peraturan dari kampus.

2. Ciptakan Kebiasaan Positif

Dari awal masuk kuliah, kamu seharusnya menciptakan kebiasaan-kebiasaan positif. Seperti tidur yang cukup, bangun pagi, sarapan, dan sebagainya. Saat kuliah, tidak ada orang yang memaksa atau mengingatkan kamu untuk masuk kelas. Kamu dituntut untuk dewasa dan bertanggung jawab terhadap diri kamu sendiri.

Dikarenakan sistem belajar di SMA tidak sama dengan sistem perkuliahan, mahasiswa juga harus terbiasa mencari bahan rujukan dari buku-buku, junal, dan artikel secara mandiri. Selain kebiasaan belajar, kamu yang anak rantauan akan lebih dituntut untuk beradaptasi dan hidup mandiri dalam banyak hal, salah satunya masalah keuangan, jadi penting kamu belajar financial planning. Jika perlu, buatlah blueprint cita-cita supaya kamu lebih terarah untuk mencapai cita-cita kamu.

3. Aktif di Akademis Maupun Non-Akademis

Aktif bertanya di kelas merupakan hal positif yang bisa membantu kamu dalam mengasah kemampuan berfikir. Jika ada yang tidak kamu pahami, beranikan diri untuk bertanya. Banyak bertanya tidak akan membuat kamu terlihat bodoh, justru malah membuat kamu terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti perkuliahan.

Jangan lupa perhatikan silabus karena silabus memuat informasi lengkap mengenai mata kuliah dan skema belajar mata kuliah selama satu semester.

Sebisa mungkin selepas kelas jangan langsung pulang. Kamu bisa mengikuti berbagai kegiatan di luar perkuliahan. Kamu bisa bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), organisasi atau komunitas yang kamu suka di kampusmu.

Baca Juga: Pasar Bandeng Gresik: Mahasiswa PMM UMG Terjun ke Warisan Budaya Lokal

Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan melalui kegiatan tersebut, di antaranya memperluas pergaulan, mendapatkan pengalaman baru, hingga mendapatkan hardskill dan softskill yang tidak kamu dapat di dalam kelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kamu akan mendapatkan kesempatan berkontribusi membawa nama baik kampus dalam kegiatan-kegiatan di organisasi. Selain itu, secara tidak langsung kamu juga telah melatih dirimu mengenai bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan organisasi.

4. Temukan Cara Belajar yang Ideal

Setiap orang memiliki gaya dan cara belajar yang berbeda. Ada yang lebih suka belajar di pagi hari, siang hari maupun malam hingga menjelang subuh. Ada pula yang suka belajar dengan mendengarkan musik dan ada juga yang lebih suka belajar dengan kondisi tenang.

Kamu bisa kenali tipe-tipe gaya belajar seperti gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik supaya kamu dapat mengetahui gaya belajar yang cocok denganmu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menyerap pelajaran yang kamu peroleh dari kelas.

Selain itu, kamu bisa coba mengenali karakteristik dosen, dengan begitu kamu bisa menyesuaikan model dan strategi belajarmu dengan cara dosen mengajar.

Untuk memperluas wawasan sekaligus menambah teman, kamu bisa juga mengajak teman-temanmu untuk belajar dan diskusi bersama di perpustakaan, cafe atau tempat lain yang nyaman.

Baca Juga: Kesempatan Emas, Bank BSI Buka Lowongan Magang, Lulusan SMA sampai S1 Bisa Daftar!

5. Perhatikan Pergaulan

Dalam dunia perkuliahan, kamu perlu berhati-hati dengan linkungan pertemanan karena bisa jadi teman yang kamu anggap baik justru memiliki niat yang buruk kepadamu, bahkan bukan tidak mungkin mereka akan menjerumuskanmu kedalam hal-hal buruk yang membuatmu semakin jauh dari tujuanmu kuliah.

Jika ingin mengetahui bagaimana caranya memilih teman yang baik, kamu bisa melihat bagaimana cara dia berbicara didepan dosen, kepada temannya, saat belajar berkelompok, dan saat kamu susah atau sakit.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwaa di perkuliahan akan selalu ada circle-circle pertemanan seperti kalangan elit, kalangan anak cerdas, kalangan cantik, kalangan anak organisasi dan masih banyak lagi. Jadi pintar-pintarlah dalam memilih lingkup pertemanan. Jangan sampai terjerumus pada lingkungan pergaulan yang toxic.

Penulis: Leni Setya Wati

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU