Optika.id - Peristiwa penganiayaan tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya diduga oleh oknum panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UINSA Tahun 2022.
Menurut keterangan korban, Maulana mengungkapkan aksi dugaan pengeroyokan tersebut terjadi sekitar pukul 17.15 WIB pada Kamis (1/9/2022) kemarin, di dalam kawasan kampus.
Baca Juga: Anak dari Willy Dozan Ditetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan dan Penghinaan Terhadap Polri
Bermula ketika beberapa mahasiwa mengibarkan bendera salah satu organisasi mahasiswa ekstra kampus (Ormek).Dari situlah, kemudian beberapa oknum panitia PBAK mendatangi korban dan menanyakan perihal izin pengibaran bendera.
"Kami berdua mengibarkan bendera salah satu organisasi mahasiswa ekstra (Ormek), disitu ada beberapa teman kami antara lain saudara Saya, Danil, Maulido," ujar Maulana.
Selang beberapa menit datang sekitar 20 orang panitia PBAK, Senat dan Dewan Eksekutif Mahasiswa menanyakan perihal izin. Namun korban menanyakan balik prosedur perizinan seperti apa. Hingga akhirnya keributan terjadi,
Pengeroyokan itu berhenti setelah pihak scurity kampus datang.Akibatnya, ketiga mahasiswa tersebut kini mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan badan akibat luka tusuk.
Baca Juga: Oknum TNI Aniaya Mantan Istri di Depan PN Agama Bengkulu, Korban: Kemana Saya Mengadu Minta Keadilan
Ketiga korban itu yakni Muhammad Maulana, Agung Laksono, dan Multazam. Kasus itu pun saat ini juga telah dilaporkan dan tengah didalami oleh pihak kepolisian. Setelah pelaporan para korban langsung menuju RSI Jemursari untuk melakukan visum forensik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Dan setelah itu kami pun melakukan visum forensik di RSI Jemursari," tutup keterangan korban berinisial HM tersebut.
Kejadian penganiayaan tersebut pun akan dilakukan tindakan lebih lanjut setelah melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Baca Juga: Miris Guru Honorer Ini Dituntut Rp50 Juta Gegara Pukul Murid yang Tak Mau Sholat
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi