Optika.id, Surabaya - Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatika (STKW) Surabaya menggelar pameran seni rupa dengan tajuk Skip Art-Exhibition#2 "DareUp" di Galeri Dewan Kesenian Surabaya, Sabtu (24/9/2022).
Pameran tersebut menghadirkan karya seni 2D dan 3D yang berupa lukisan, patung , grafis, cukil, dan keramik. Selain pameran, ada juga workshop membuat clay dan tiedye. Pameran berlangsung mulai 24-26 September 2022.
Baca Juga: Wisuda STKW: Siap Bertransformasi Menjadi Institute Seni Majapahit?
Ketua Pelaksana Skip Art-Exhibition#2, Shinta Belinda mengatakan alasan dibalik terbentuknya pameran tersebut.
"Jadi pameran ini itu kelanjutan dari pameran yang sebelumnya (Skip Art-Exhibition#1). Kita itu awalnya berangkat dari skip. Disitu kita bahasnya teknik dasar dan kita selalu melupakan pelajaran saat awal kuliah," kata Shinta kepada Optika.id, Sabtu (24/9/2022).
"Nah alasan kita pameran itu, untuk mengingatkan kembali apa yang sudah kita lupakan itu merupakan hal terpenting dalam proses saat berkarya kedepannya," sambungnya.
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan dalam pameran Skip Art-Exhibition#2 para peserta pameran ingin mencoba menjawab keraguan dan tantangan yang ada.
Baca Juga: Kuliah di STKW Surabaya, Keren!
"Nah untuk yang kedua ini sebenarnya masih ada benang merahnya dengan yang pertama. Untuk yang kedua ini kan temanya Dare Up, nah kita mencoba sebisa mungkin untuk menjawab tantangan entah itu dari eksternal atau internal dalam individu atau kolektif agar kita bisa menunjukkan apa yang ada di diri kita," ungkap Shinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Shinta berharap kedepan Skip Art-Exhibition bisa jadi program berkelanjutan dan jadi ajang menjawab keraguan semua partisipan untuk bisa terus berkembang.
"Kedepan saya ingin Skip Art-Exhibition terus ada, bisa ketiga, keempat, kelima bahkan seterusnya. Pameran ini bisa jadi ajang para partisipan mengasah autentik dalam diri masing-masing, menjadikan partisipan bergerak secara individu maupun kelompok. Menjadi proses pencarian yang baru, penggalian suatu hal dalam kesenian hingga menjadi wujud evaluasi bertahap agar menemukan konsistensi," tandasnya.
Baca Juga: Basement Balai Pemuda Pamerkan Foto Pertempuran 10 November 1945
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi