Sepele Namun Susah, Berikut Penyebab dan Cara Mencegah Sibling Rivalry

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 27 Sep 2022 21:54 WIB

Sepele Namun Susah, Berikut Penyebab dan Cara Mencegah Sibling Rivalry

i

boys-gf8dfa7f47_1920

Optika.id - Hal yang biasa terjadi dalam keluarga adalah pertengkaran kakak dan adik saat mereka kanak-kanak. Hal biasa tersebut sebenarnya bergantung pada respon orang tua yang dapat memengaruhi hubungan atau ikatan emosional antar keduanya.

Lazimnya, orang tua cenderung ingin segera menyelesaikan keributan ketika terjadi pertengkaran antara kakak dan adik dalam keluarga. Dalam prosesnya, justru terkadang keterlibatan orang tua menimbulkan perasaan ketidakadilan pada salah satu anak.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Atasi Trauma Anak di Daerah Konflik

Dilansir dari Healthline, Selasa (27/9/2022), perilaku serta respon orang tua sehari-hari dapat memperburuk hubungan antar saudara kandung, bahkan bisa menyebabkan rasa persaingan saudara atau yang disebut sibling rivalry.

Perilaku orang tua yang bisa memicu sibling rivalry antara lain mengkritik atau menyalahkan anak lainnya dan memuji satu anak yang lain, membandingkan anak, menetapkan peran anak misalnya kakaknya ahli matematika atau adiknya ahli Bahasa bahkan memberikan kadar perhatian yang berbeda.

Rachna Khanna Singh, HOD-Holistic Medicine & Psychology, Artemis Hospital Gurgaon di India, mengatakan bahwa persaingan saudara kandung biasanya karena perasaan penolakan, perbandingan dan kurangnya perhatian.

"Ini adalah tiga hal utama yang biasanya mempengaruhi pikiran anak," ujarnya seperti dikutip dari laman Indian Express, Selasa (27/9/2022).

Ketika anak merasa berada di posisi tersebut, maka bisa memicu timbulnya rasa iri dan amarah yang dipupuk. Anak akan merasa teguran sekecil apapun kepadanya dianggap sebagai serangan, sementara semua perhatian ke anak lainnya adalah sebuah kasih sayang.

Apabila orang tua tidak menyadari dan memperbaiki kondisi tersebut, maka anak bisa tumbuh dengan amarah, tidak bahagia, dan membenci saudaranya sendiri. Hal ini bisa berkembang dan tumbuh hingga si anak dewasa.

Kebiasaan pilih kasih atau membedakan anak juga dapat menyebabkan ketegangan serta kebencian antara saudara kandung hingga mereka telah dewasa.

Anak yang tumbuh dengan perasaan terabaikan, rasa cemburu dan marah, cenderung kesulitan untuk membentuk hubungan yang dekat dengan orang lain. Mereka juga bisa menunjukkan perilaku agresif atau perilaku sosial tidak pantas yang menyulitkan mereka untuk berteman dengan anak-anak lain.

Mencegah Sibling Rivalry

Baca Juga: Orang Tua Diminta Waspadai Anak Candu Judi karena Bermain Game Online

Sebenarnya, persaingan saudara atau sibling rivalry ini bisa dicegah sejak masa kanak-kanak sehingga hubungan kakak adik bisa terjalin dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutp dari laman Kidshealth.org Selasa (27/9/2022), ketika kakak dan adik sedang bertengkar, orang tua tidak disarankan untuk segera menengahi pertengkaran itu. Jika orang tua masuk dalam pertengkaran ini, akan muncul potensi masalah lain, salah satunya merasa bahwa kehadiran orang tua untuk melindungi anak lainnya.

Lebih baiknya, orang tua tidak ikut campur dan membiarkan mereka. Memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar menyelesaikan masalahnya dengan cukup waktu. Saat yang tepat bagi orang tua untuk turun tangan adalah jika pertengkaran sudah mengarah kekerasan fisik satu sama lain.

Jika pertengkaran fisik sudah terjadi, maka hal yang pertama dilakukan adalah pisahkan anak-anak sampai mereka merasa tenang. Mengumpulkan mereka di satu ruangan yang sama ketika keduanya masih menyimpan amarah malah bisa memicu konflik lanjutan yang terulang.

Kemudian, jangan terlalu fokus dalam mencari tahu anak mana yang bersalah dan benar, sebab, siapapun yang terlibat dalam pertengkaran itu turut bertanggung jawab.

Orang tua juga bisa mencoba untuk mengatur situasi di mana setiap anak bisa memperoleh sesuatu. Misalnya, ketika mereka berdua menginginkan mainan yang sama, orang tua bisa memfasilitasi mereka dengan mencari permainan yang bisa dimainkan bersama.

Baca Juga: Kurangnya Kasih Sayang Orang Tua Picu Anak Lakukan Kekerasan Hingga Kriminalitas

Saat anak-anak mengatasi perselisihan, mereka juga mempelajari keterampilan penting yang akan berguna hingga dewasa. seperti cara menghargai perspektif orang lain, cara berkompromi dan bernegosiasi, serta cara mengendalikan dorongan agresif.

Sekilas terasa sepele, namun intervensi orang tua yang tepat akan membentuk pribadi yang baik bagi diri anak di masa depan.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU