KPAI Beberkan Tips Pola Asuh yang Ideal

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 11 Okt 2022 20:37 WIB

KPAI Beberkan Tips Pola Asuh yang Ideal

i

bible parenting

Optika.id - Dalam tumbuh kembang anak, pola asuh menjadi faktor penting penentu. Mulai dari cara berpikir, pengambilan keputusan hingga bertindak, sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang didapatkan dari lingkungan terdekat dari sang anak, yakni keluarga.

Mengingat pentingnya pola asuh dan perkembangan buah hati, maka orang tua perlu memahami bagaimana pola asuh yang tepat agar sosial emosi anak serta psikologinya bisa berkembang secara optimal.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Atasi Trauma Anak di Daerah Konflik

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022) menjelaskan berbagai gaya parenting atau pengasuhan yang bisa diterapkan sesuai dengan nilai yang diamini keluarga. Namun secara garis besar, pola asuh yang ideal adalah pola asuh demokratis.

Menurut Retno, pola asuh ini memiliki tujuan untuk menciptakan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak dengan memenuhi kebutuhan emosi serta perkembangan mental anak. Dampak dari hubungan baik ini bisa membentuk karakter yang mandiri dan kuat.

Dilansir dari keterangan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), berikut beberapa cara dalam menerapkan pola asuh yang demokratis.

Orang Tua Menjadi Pendengar yang Baik

Mengutamakan dan menanamkan kebiasaan bermusyawaran dengan keluarga merupakan salah satu cara menerapkan pola asuh demokratis. Artinya, perlu menumbuhkan komunikasi dua arah yang baik antara orang tua dan anak.

Orang tua mampu menjadi pendengar yang baik tanpa membela atau menyalahkan.

Pengasuhan demokratis itu saling mendengarkan. Kalau ada masalah dibicarakan bersama. Jadi anak terbiasa untuk terbuka berdiskusi tidak menutup-nutupi masalahnya, kata Retno, Selasa (11/7/2022).

Memberikan Kebebasan Terarah

Pola asuh demokrasi juga terkenal dengan pola asuh kebebasan. Artinya, tiap orang tua memberikan kebebasan kepada anak dalam mengembangkan minat bakatnya serta menentukan pilihannya, dengan tetap sesuai pada nilai dan norma. Salah satunya juga kebebasan dalam menyelesaikan masalah tanpa intervensi orang tua.

Namun demikian kebebasan juga diikuti dengan bekal pengarahan, bimbingan dan perhatian, sehingga anak mengerti benar mana yang baik dan buruk.

Menerima Emosi Anak

Pola asuh ini juga banyak menekankan pada aspek cara dan respon orang tua terhadap emosi anak, baik emosi yang negatif atau yang positif. Menerima emosi anak, dan menjadi pendengar yang baik bagi mereka membuat mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh orang tua.

Baca Juga: Setiap Orang Tua Wajib Belajar Literasi Keuangan Keluarga Demi Masa Depan Anak

Anak pun akan terbiasa mengungkapkan perasaannya. Hal ini tentu akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang sehat secara fisik dan mental dan tidak menjadi pribadi yang tertutup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tanpa Kekerasan Verbal maupun Non Verbal

Kekerasan fisik ataupun verbal dapat memberikan trauma pada anak. Trauma ini bisa mempengaruhi mental serta tindakannya di masa depan. Maka untuk menghadapi anak diperlukan pendekatan yang lembut tanpa kekerasan dan ancaman.

Kalau orang tua emosi, sulit untuk berpikir rasional. Jadi tahan dulu sampai emosinya reda, kalau sudah tenang baru bicara dengan anak," jelasnya.

Ajak Anak Menyelesaikan Masalah

Selain menjadi pendengar yang baik, menurut Retno orang tua perlu juga menguatkan anak dalam menghadapi masalah. Dimulai dari masalah kecil seperti merebutkan mainan dengan saudaranya atau teman sebayanya.

Pada pola asuh ini, orang tua hanya perlu mengajak anak untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah, ajak anak berpikir bagaimana solusinya.

Baca Juga: Orang Tua Diminta Waspadai Anak Candu Judi karena Bermain Game Online

Sementara orang tua harus berperan sebagai konsultan, apakah keputusan yang dipikirkan anak tepat atau tidak, keputusan mana yang sebaiknya diambil dan biarkan anak yang mengeksekusinya.

Kalau dari masalah kecil dia berhasil dia punya kepercayaan diri untuk menyelesaikan masalah masalah berikutnya yang lebih besar, jelasnya.

Itulah kiat-kiat menjalani pola asuh demokratis yang bisa diterapkan dalam keluarga.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU