Cara Menjaga Aset Digital Ala Pakar Digital Forensik

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 10 Mar 2023 10:53 WIB

Cara Menjaga Aset Digital Ala Pakar Digital Forensik

Optika.id - Data merupakan komoditas yang paling berharga dan penting di muka bumi. Tercatat 8 dari perusahaan paling berpengaruh di dunia dengan profit fantastis adalah perusahaan IT yang notabene mengolah data.

Baca Juga: Waspadai Tindak Kejahatan Love Scamming, Jangan Asal Terbuai Janji Manis

Saking krusialnya data tersebut, maka setiap individu harus mengerti akan privasinya dan berusaha menjaga dengan baik data dirinya. Apabila tidak dijaga dengan baik, maka data dari pengguna tadi akan menjadi sasaran empuk bagi eksploitasi dan penyalahgunaan dari orang tak bertanggung jawab sehingga akan terjadi kerugian bagi pengguna tersebut.

Salah satu bentuk data berharga yang wajib dijaga keamanannya namun kerap kurang disadari oleh pengguna yakni akun dan kredensial untuk mengakses layanan digital. Baik aplikasi seperti media sosial, email, layanan jasa, maupun layanan finansial yang memanfaatkan kanal digital seperti mobile banking atau e-banking.

Baru-baru ini, kasus fraud yang dialami oleh pengusaha asal Sarawak Malaysia menimbulkan kekhawatiran besar khususnya bagi pengguna layanan perbankan digital.

Kronologi kasus tersebut yakni si pengusaha mengaku menerima telepon selama 14 detik dari kurir Pos Laju dan meminta OTP. Dia tidak menyadari jika sedang ditipu. Kendati OTP tidak diberikan, namun dia terkejut sebab ada transfer dana yang berasal dari rekeningnya sebanyak 2 kali dengan nominal masing-masing sebesar 500.000 ringgit atau setara 1 Miliar rupiah.

Kendati dana yang ditransfer tersebut sudah kembali berpulang pada pemiliknya, namun kejadian tersebut menimbulkan berbagai kekhawatiran sekaligus pertanyaan mengenai pentingnya menjaga asset digital.

Lantas, bagaimana cara menjaga asset digital ini?

Menurut Pakar Keamanan Siber dan Digital Forensik Vaksincom, Alfons Tanujaya masyarakat pengguna e-banking tidak perlu khawatir dengan kasus fraud tersebut. Dia pun membeberkan beberapa cara untuk mengamankan asset digital agar terhindar dari kasus kriminal yang tidak diinginkan.

Menjaga Alamat Email dengan Pengamanan Ketat

Alfons mengatakan bahwa alamat email utama harus dijaga dengan baik dan para pengguna harus mengaktifkan pengamanan TFA/OTP. Apabila kredensial email bocor, akun email akan tetap aman jika mengaktifkan pengamanan tersebut. Pasalnya, setiap kali mengakses akun email dari perangkat baru, akan dimintai OTP atau One Time Password.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Online yang Kian Canggih dan Bervariasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini penting dilakukan karena alamat email digunakan sebagai sarana komunikasi dan verifikasi utama untuk aktivitas digital penting seperti pembukaan rekening bank, dompet digital dan layanan digital lainnya, ucap Alfons.

Menggunakan Nomor Pascabayar

Alfons menyarankan agar pengguna menghindari menggunakan nomor prepaid/prabayar untuk menerima SMS OTP untuk verifikasi transaksi penting seperti finansial dan lain sebagainya. Sebab, menurut Alfons nomor Pascabayar lebih aman dibanding nomor Prabayar karena bisa langsung diblokir oleh pihak provider.

Lindungi SMS dan Jangan Asal Instal Aplikasi

SMS merupakan sarana komunikasi yang tidak terenkripsi seperti WhatsApp dan aplikasi perpesanan lainnya. Maka dari itu, perlu melindungi SMS dan jangan pernah menginstal aplikasi yang tidak diketahui keamanannya.

Baca Juga: Tinder Peringatkan Penggunanya Terhadap Romance Scam, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Menggunakan Kata Sandi yang Rumit dan Unik

Alfons menyarankan untuk menggunakan aplikasi Password Manager untuk mengelola password yang jumlahnya bisa banyak dan berbeda untuk setiap akun layanan digital.Alfons mengimbau agar tidak menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan digital. Dia juga menyarankan agar menggunakan password yang rumit, panjang, dan berbeda agar tingkat keamanannya semakin kuat.

Sementara itu, Alfons juga mengatakan jika penyedia layanan digital seperti pihak pengelola m-banking harus menerapkan sistem yang baik dan benar dalam melindungi nasabahnya. Salah satunya bisa dilakukan dengan meminta verifikasi What You Have kepada nasabah setiap akun m-banking diakses dari nomor atau perangkat ponsel yang berbeda.

Tujuannya agar bisa melindungi akun m-banking pengguna dari pembobolan dan apabila terjadi kebocoran kredensial di akun pengguna, maka hal itu bisa diantisipasi dengan verifikasi tadi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU