Pro Kontra Larangan Buka Puasa Bersama dari Pemerintah

author Asshoff

- Pewarta

Sabtu, 25 Mar 2023 09:10 WIB

Pro Kontra Larangan Buka Puasa Bersama dari Pemerintah

Optika.id - Sebelumnya diketahui beredar surat dengan kop Sekretariat Kabinet bernomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 tertanggal 21 Maret 2023 yang bersifat rahasia, yang ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan/Lembaga. Surat tersebut berisi 3 Poin arahan presiden yang berisi

Penanganan COVID-19 saat ini dalam transisi pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati-hatian.

Baca Juga: Pramono Anung Dapat Dukungan Beda Partai, Disebut Peroleh Modal Sosial

Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan kegiatan Buka Puasa Bersama pada bulan suci Ramadhan 1444H agar ditiadakan.

Menteri Dalam Negeri agar menindaklanjuti arahan tersebut di atas kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Surat tersebut ditandatangani Sekretaris Kabinet Pramono Anung dengan tembusan kepada Presiden dan Wakil Presiden sebagai laporan.

Dari beredarnya surat tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan bahwa surat tersebut berlaku untuk para menteri atau pejabat pemerintahan.

Baca Juga: KPU Ingatkan Pramono Anung Ambil Cuti untuk Masa Kampanye!

"Saya perlu menjelaskan surat yang dikeluarkan Sekretariat Kabinet berkaitan dengan buka puasa bersama. Yang pertama bahwa (larangan) buka puasa itu atau arahan Presiden itu hanya ditujukan kepada para menko, para menteri, kepala lembaga pemerintah,"ungkap Pramono dalam keterangan melalui video yang disaksikan melalui YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu Pramono juga menjelaskan bahwa larangan ini juga sebagai bentuk tinda lanjut pak Jokowi terhadap sorotan tajam masyarakat terhadap kehidupan para pejabat.

Baca Juga: Media Asing Terkejut PDIP Tak Usung Anies Baswedan, Ini Penjelasannya!

"Untuk itu Bapak Presiden meminta kepada jajaran pemerintah, ASN untuk berbuka puasa dengan pola hidup yang sederhana, tidak melakukan atau mengundang para pejabat jika mereka melakukan buka puasa bersama," kata Pramono.

Dengan begitu beredarnya surat tersebut sebagai bentuk himbauan agar pejabat hidup sederhana dan menjadi contoh bagi masyarakat, sedangkan masyarakat tetap diberi kebebasan untuk melakukan buka bersama.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU