Mari Beropini! Kontribusi Anak Muda di Pemilu 2024, Apakah Masih Ada?

author Dewi Ayu Permatasari

- Pewarta

Kamis, 30 Mar 2023 14:37 WIB

Mari Beropini! Kontribusi Anak Muda di Pemilu 2024, Apakah Masih Ada?

Optika.id - Dilansir dari tempo.co, KPU sempat membeberkan bahwa sekitar 60% kontributor dalam pemilu 2024 adalah anak muda.

Baca Juga: Upaya Menangkan Airlangga, Efektifkah Golkar yang Mengandalkan Penggalangan Opini?

Pada acara KPU "Sumbang Suara Kaum Muda dalam Peran Menciptakan Pemilu 2024 Damai yang Bermartabat dan Deklarasi Zillenial Dukung Pemilu Damai, Indonesia Bangkit Berdaya" Hari Jumat (17/02/2023) Komisioner KPU August Mellaz memberikan konverensi pers terkait hasil Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU Republik Indonesia, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.

August mengatakan bahwa "Berdasarkan data DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari pemerintah proporsi pemilih 2024 yang 14 februari nanti mencapai usia 17-39 tahun itu 55 sampai 60 persen,". Hal tersebut membuktikan bahwa anak muda mempunyai peran penting dalam pemilu yang akan datang.

Akan tetapi dengan maraknya pro dan kontra mengenai sistem perpolitikan di Indonesia sendiri sejak dahulu, anak-anak muda mengurungkan niatnya untuk terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Laporan Keuangan Pemprov Jatim Tahun 2021 Dapat Penghargaan Opini WTP

Survei CSIS menunjukan data responden terkait karakter pemimpin yang diinginkan oleh anak muda berusia 17-39 tahun, data tersebut memaparkan bahwa banyak faktor yang mendasari kepercayaan masyarakat untuk menyokong pemimpin negaranya, mulai dari kejujuran (tidak korupsi), merakyat dan sederhana, ketegasan, kinerja saat memimpin, track record prestasi serta pengalaman memimpin, kecakapan, ketaatan beragama, kecerdasan dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prosentase paling besar yakni nilai kejujuran, yang mana bermuara pada korupsi atau tidak. Hal tersebut sangat krusial serta menjadi keresahan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan problematika anak muda pada khususnya.

Baca Juga: Berikut Hasil Survei IPS dan IPO, Terkait Elektabilitas Capres dan Parpol

Tidak jarang banyak aktivitas yang disangkut pautkan dengan politik, terutama pada kasus Piala Dunia U-20 yang marak diperbincangkan. Keperluan politik menjadi alasan utama Indonesia dihapus dalam wacana tuan rumah piala dunia yang akan datang. Daftar partai dan politikus Indonesia sudah tersebar dan menjadi tombak bagi nitizen untuk memberikan sanksi sosial terhadap apa yang telah terjadi.

Dengan problematika perpolitikan tersebut entah dari zaman dahulu hingga sekarang, menjadikan anak muda malas untuk berkecimpung dan ikut andil dalam politik. Sehingga kita tidak tahu apakah potensi golput pada pemilu 2024 akan tinggi atau tidak.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU