KemenPPPA Sebut Jaminan Pemenuhan Hak Anak adalah Ibu yang Berdaya

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 28 Jul 2023 12:36 WIB

KemenPPPA Sebut Jaminan Pemenuhan Hak Anak adalah Ibu yang Berdaya

Optika.id - Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Rini Handayani menyampaikan bahwa untuk menjamin tercapainya hak-hak anakdan terwujudnya keluarga bahagia, maka diperlukan ibu yang menjadi sosok berdaya di belakangnya.

Baca Juga: Konsumsi Asam Folat Secara Berlebihan Ternyata Tidak Baik Untuk Ibu Hamil!

"Kalau ibu berdaya pasti berdampak pada anak-anak. Anak-anak akan mendapatkan haknya seperti kesehatan, pendidikan," kata dia di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Rini membeberkan bahwa sosok ibu yang berdaya misalnya mempunyai pengetahuan yang mencakup pengasuhan yang baik untuk anak sebagai salah satu upaya mencapai keluarga yang bahagia.

Apabila si ibu tahu betul mengenai pengasuhan yang baik dan ilmu-ilmu parenting lain, maka ibu akan lebih berdaya dalam mengembangkan potensinya, meningkatkan wawasan dan keterampilan, sehingga dapat memberikan pola pengasuhan yang baik, serta bisa berkontribusi dalam perekonomian dan keberlangsungan keluarga itu sendiri. Serta, bisa memposisikan diri dalam keluarga dengan hubungan yang setara.

Dengan ibu yang berdaya, maka akan terwujud prioritas program yang sesuai dengan lima arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu dari lima program yang dimaksud adalah meningkatkan kewirausahaan perempuan dengan perspektif gender. Hal tersebut menurut Rini akan berdampak pada peningkatan peran ibu dan keluarga dalam mengasuh dan mendidik anak.

"Ibu bekerja tak berarti pengasuhan anak menjadi terlantar. Bagaimana pengetahuan ibu juga diisi pola pengasuhan yang baik bagi anak. Inilah yang dikatakan kewirausahaan perempuan berperspektif gender," tutur Rini.

Baca Juga: Kasus KDRT Masih Marak, Ada yang Salah dengan UU Penghapusan KDRT?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Disinggung perihal keluarga bahagia, dalam keterangan yang sama dokter spesialis, Yuni Astria menilai jika indikator keluarga bahagia adalah keluarga yang konsisten dalam memenuhi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yakni asuh, asih dan asah.

Terwujudnya asuh, asih dan asah ini menurutnya tidak bisa dilepaskan dari peran seorang ibu sebagai aktor utama dalam memantau dan mendampingi tumbuh kembang anak. Hal ini dikarenakan lantaran ibu yang hebat, akan melahirkan generasi yang hebat pula.

Baca Juga: Kenali Post Partum Blues, Depresi Pasca Melahirkan yang Bisa Menyerang Ibu

Selanjutnya, asah memiliki kaitan dengan stimulasi anak untuk mengembangkan kemampuan motoric, sensorik, kognitif, kepemimpinan hingga spiritual.

Lalu terkait asih yakni perbuatan mendukung anak ketika anak bisa melakukan sesuatu yang bahkan sederhana atau bukan sesuatu yang kompleks. Wujud asuh ini adalah berupa pujian, dukungan dan dorongan positif kepada anak.

Sementara asuh berarti pengasuhan yang baik, orangtua memberikan atau memenuhi kebutuhan primer anak yakni pangan, sandang, papan lalu imunisasi yang dilengkapi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU