Surplus Fanatisme, Defisit Akal

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 05 Agu 2023 18:24 WIB

Surplus Fanatisme, Defisit Akal

Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D., MRINA

Baca Juga: Rebuilding Indonesia Anew

Optika.id - Mengutip konsep the middle ground karya Isaiah Berlin. Surplus fanatisme ini sedang membesar saat Beny Ramdhani menggalang massa, termasuk kampus-kampus, untuk menginitimidasi, bahkan mempersekusi Rocky.

Berlin mengajukan 2 konsep civil liberty dengan mengajukan sebuah konsep kunci the middle ground: siapapun yang mencoba memperjuangkan kemerdekaan.

Baca Juga: Kekalahan Resmi Politik Islam di Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Termasuk kemerdekaan berpikir dan berpendapat, akan berada di posisi tengah yang berbahaya namun tidak tahu berterimakasih: menjadi sasaran kecaman, intimidasi, pembunuhan karakter, pemenjaraan, bahkan pembunuhan, sementara perjuangannya sama sekali tidak dihargai.

Baca Juga: Kembali ke UUD1945: Challenges and Responses

Itulah Rocky saat ini. Saya yakin Rocky bukan bajingan tolol apalagi pengecut. Saya ingin berdiri di sampingnya @NoRockyNoLiberty

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU