Perlukah Angkatan Siber Dibentuk di Indonesia?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 10 Agu 2023 14:45 WIB

Perlukah Angkatan Siber Dibentuk di Indonesia?

Optika.id - Usulan rencana pembentukan Angkatan Siber untuk menjadi matra baru di TNI masih memerlukan kajian secara mendalam. Hal itu dikatakan oleh Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid yang menilai bahwa usulan dari Gubernur Lemhannas tersebut baru bisa diterapkan untuk jangka panjang.

Baca Juga: Tips Kaspersky Untuk Hadapi Ancaman Siber

"Kalau untuk jangka panjang saya sepakat. Tapi perlu dikaji serius dan seksama, terutama soal kebutuhan angkatan (matra) keempat," kata Meutya dalam keterangan yang diterima Optika.id, Rabu (9/8/2023).

Meutya menilai bahwa saat ini masih banyak persoalan siber di Indonesia yang bocel dan harus segera dibenahi oleh pemerintah. Maka dari itu, dia mendorong kolaborasi antar unit siber yang selama ini dilakukan oleh kementerian dan lembaga lainnya namun dilakukan secara terpisah. Misalnya Kemenkominfo, BSSN, BIN, Polri dan lain sebagainya.

Saat ini, imbuhnya, yang perlu menjadi prioritas bagi pemerintah dalam hal siber ini yakni pengamanan data. Pasalnya, saat ini kebocoran data semakin sering terjadi dan pemerintah seolah membiarkan hal tersebut begitu saja.

Maka dari itu, politisi dari Partai Golkar ini mendorong agar pemerintah mulai fokus untuk memperkuat perlindungan data. Wacana pembentukan Angkatan Siber ini menurutnya baru bisa ditindaklanjuti apabila permasalahan kebocoran data sudah dibenahi dengan baik oleh pemerintah.

Baca Juga: Indonesia Menduduki Peringkat Teratas Perihal Jual Beli Data Pribadi Warga

Meutya menegaskan bahwa saat ini urgensi keamanan data rakyat lebih penting daripada membuat Angkatan Siber. Dirinya menyebut bahwa lebih baik semua kementerian atau lembaga yang berwenang di bidang terkait bekerja sama dan memaksimalkan potensi yang mereka punya untuk mengamankan data negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Yang pertama bukan membuat angkatan perang dulu, tapi bagaimana mengamankan data. Selama kebocoran data masih terjadi mirip dengan pembiaran, Angkatan Siber masih menjadi diskursus yang jauh," jelas Meutya.

Untuk diketahui, Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto sebelumnya mengusulkan mengenai rencana pembentukan matra keempat TNI yakni Angkatan Siber. Andi berharap dibentuknya matra keempat itu bisa membuat Indonesia lebih stabil dalam hal siber berkaca dari Singapura yang telah memiliki Angkatan Siber lebih dahulu.

Baca Juga: Sektor Bisnis Ini Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Siber

Andi mengklaim, dengan munculnya ide tersebut, maka Indonesia akan sekuat Singapura yang telah memiliki digital and intelligence servicesebagai angkatan keempat.

"Singapura membutuhkan Angkatan Siber karena ada perubahan yang sangat signifikan di bidang pertahanan siber. Kita pun kemungkinan sama," ungkap Andi beberapa waktu lalu.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU