Ghosting Kini Dikategorikan Sebagai Tindakan Bullying dan Bisa Dilaporkan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 13 Sep 2023 13:19 WIB

Ghosting Kini Dikategorikan Sebagai Tindakan Bullying dan Bisa Dilaporkan

Istilah ghosting yang akhir-akhir ini sering muncul adalah kondisi dimana seseorang tiba-tiba menghentikan semua bentuk komunikasi tanpa penjelasan. Sebenarnya ada banyak alasan mengapa seseorang melakukan tindakan ghosting ini misalnya tidak cocok dengan teman kencan, tidak memiliki emosional yang kuat atau menghindari drama berkepanjangan.

Baca Juga: Waspadai Tindak Kejahatan Love Scamming, Jangan Asal Terbuai Janji Manis

Ghosting dinilai lebih aman dilakukan untuk menjauh dari teman kencan dan tidak ingin menyakiti mereka. Namun, tindakan tersebut berdampak pada korban ghosting yang biasanya diikuti dengan perasaan resah yang seringkali menghantui mereka karena merasa tidak tahu apa yang telah dilakukan.

Fenomena ghosting ini biasanya terjadi di dunia maya seperti chatting di platform media sosial, atau aplikasi kencan online salah satunya platform kencan online asal Amerika, Bumble.

Dilansir dari situs resmi Bumble, Selasa (12/9/2023), tindakan ghosting meskipun seringkali dianggap sebagai hal yang baisa dalam dunia kencan modern, namun ghosting bisa dilaporkan dan berpotensi mendapatkan sanksi. Maka dari itu, aplikasi tersebut memperkenalkan aturan baru yang mana apabila ada pembatalan sepihak terhadap janji temu maka pihak tersebut bisa mendapatkan sanksi. Tindakan ini dianggap melanggar pedoman yang telah ditetapkan oleh aplikasi tersebut.

Menurut Bumble, ghosting bisa berakibat serius terutama terhadap kesejahteraan mental seseorang. Maka dari itu, untuk meminimalisir pelaku ghosting, mereka memperkenalkan fitur baru yang dikenal sebagai bullying and abusive conduct atau perundungan dan kekerasan yang bisa dilaporkan.

Dalam keterangan Bumble, mereka menggunakan kecerdasan mesin agar platform mereka menjadi aplikasi kencan online yang lebih aman.

Setelah menerima laporan yang meragukan, tim moderator kami akan memeriksa fakta informasi sebelum mengambil tindakan yang sesuai, ujar perwakilan dari Bumble.

Cara kerjanya adalah pihaknya menghitung ketidakhadiran saat kencan yang berisiko akan dibanned atau dibekukan apabila pihak tersebut terbukti sengaja menghilang. Dengan cara itu, Bumble berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman serta mendukung kesehatan mental bagi para penggunanya.

Baca Juga: Tinder Peringatkan Penggunanya Terhadap Romance Scam, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Apa Kata Pakar Perihal Ghosting?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Idei Khurnia Swasti selaku Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), mengkaji fenomena ghosting di kalangan anak muda dan perkembangan sosial media ini memang memerlukan penelitian lanjutan. Akan tetapi, dilihat dari penelitian sebelumnya dirinya melihat berbagai jenis kepribadian keterikatan dan pilihan strategis perpisahan.

"Bisa saja orang dengan tipe kepribadian yang menghindar (avoidant personality), yaitu mereka yang ragu untuk membentuk hubungan atau sepenuhnya menghindari keterikatan dengan orang lain, ujar Idei dilansir dari laman UGM, Rabu (13/9/2023).

Perilaku ini, jelasnya, kerap diawali dari pengalaman penolakan orang tua. Alhasil, persoalan semacam ini membuat seseorang enggan dekat dengan orang lain lantaran masalah kepercayaan sehingga ghosting dipilih sebagai cara yang efektif dan ringkas dalam mengakhiri hubungan.

Baca Juga: Cinta Lokasi di Tempat Kerja, Apakah Etis?

"Pemicunya adanya perasaan tidak nyaman dalam relasi atau saat ada ketidakcocokan yang tidak bisa dikomunikasikan secara terbuka," ungkap Idei.

Kendati demikian, Idei menyarankan agar tidak secara serta merta memberikan label atau stigma kepada pelaku ghosting karena tidak bisa secara utuh mengetahui riwayat kehidupan dan dinamika psikologis mereka. Di sisi lain, dirinya juga tidak memungkiri bahwa ghosting bisa menyebabkan korbannya bingung hingga menyalahkan diri karena tindakan ghosting tersebut.

Maka dari itu, dia menyarankan kepada para korban ghosting agar berhenti mengejar orang tersebut dan tidak merendahkan diri.

Karena orang yang tepat untuk Anda akan mencari dan bertanggung jawab atas tindakannya, pungkasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU