SYL Terseret Kasus Korupsi, Bagaimana Elektabilitas AMIN?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Sabtu, 14 Okt 2023 13:15 WIB

SYL Terseret Kasus Korupsi, Bagaimana Elektabilitas AMIN?

Optika.id - Partai Nasdem tengah digempur habis-habisan lantaran berbagai pemberitaan kader-kadernya yang tersandung kasus korupsi. Berawal dari Mantan Menkominfo, Johnny G. Plate, dan teranyar korupsi yang menyeret nama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Publik yang mendukung Partai Nasdem pun meyakini bahwa terseretnya kader-kader Nasdem dalam kasus korupsi ini adalah permainan politik dari kubu lawan politiknya.

Senada, Analis Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin yakin bahwa kasus korupsi akan menurunkan elektabilitas partai itu sendiri. dia menjelaskan bahwa tindak korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang bisa memengaruhi elektabilitas atau tingkat keterpilihan parpol dan calon yang diusungnya. Pasalnya, ujar Ujang, hal ini bisa dipakai oleh lawan politiknya sebagai senjata dalam memainkan narasi “antikorupsi” di publik.

Baca Juga: 14 Camat di Pemkab Probolinggo Diperiksa KPK, Ini Daftarnya

“Isu korupsi itu masih sangat relevan untuk menjatuhkan lawan politiknya atau parpol tertentu. Karena korupsi itu menurut saya kejahatan luar biasa, suatu kejahatan besar, kejahatan kerah putih sementara politik itu about perception,” kata Ujang, Sabtu (14/10/2023).

Dirinya menegaskan, figure partai yang dipersepsikan negatif lantaran kasus korupsi pun akan membangun citra negatif di mata publik. maka dari itu, isu korupsi pun masih menjadi alat yang cukup seksi untuk menurunkan elektabilitas lawan politik.

“Jadi saya melihatnya isu korupsi masih menjadi isu yang seksi, masih menjadi salah satu isu yang penting untuk menghajar lawan politik, baik sebagai individu maupun partai politik,” ucap Ujang.

Baca Juga: KPK Tahan Kepala BPPD Sidoarjo, Ada apa?

Terkait kasus Partai Nasdem yang digempur kadernya yang tersandung kasus korupsi, Ujang menilai bahwa tidak menutup kemungkinan apabila elektabilitas parpol besutan Surya Paloh tersebut akan menurun atau setidaknya stagnan. Pasalnya, hal tersebut juga pernah terjadi pada Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014 silam. Kala itu, Partai Demokrat sedang dipusingkan dengan elit parpolnya yang terseret dalam kasus korupsi termasuk ketua umum dan bendahara umunya sendiri yakni Anas Urbaningrum dan Nazaruddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi itu menjadi sejarah di Demokrat yang bisa terulang di Nasdem. Bisa saja bahwa kasus korupsi, menteri-menteri bermasalah, pejabat-pejabat atau kader bermasalah itu berdampak pada elektabilitas Nasdem. Oleh karena itu agar elektabilitas stabil, jangan ada lagi menteri yang korupsi,” ujar Ujang.

Baca Juga: Partai NasDem, Si Oportunis yang Tidak Konsisten Pada Perubahan

Dia pun tidak menyangkal bahwa akan ada penurunan elektabilitas Anies-Muhaimin lantaran korupsi SYL tadi. Alasannya, publik akan mempertimbangkan dan melihat persepsi partai yang mendukung pasangan AMIN sehingga berdampak pada penurunan elektabilitas mereka di publik.

“Jadi tetap sedikit banyak, besar kecil akan berdampak pada elektabilitas Anies dan Cak Imin. Jadi bisa saja turun terkait kasus korupsi yang mengait Nasdem karena, ya tadi berkorelasi Nasdem, Nasdem lah yang mengusung Anies dan Cak Imin,” pungkasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU