Optika.id - Konfederasi Sarbumusi menggarisbawahi pentingnya menangani isu ketenagakerjaan di Indonesia dengan serius seiring dengan pendekatan bonus demografi. Irham Ali Saifuddin, Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi, menyampaikan bahwa pada puncak bonus demografi tahun 2030, jumlah tenaga kerja produktif di Indonesia mencapai 64 persen dari total penduduk sebesar 297 juta jiwa.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis RMOL.id pada Jumat (15/12), Irham menegaskan bahwa bonus demografi yang melimpah menjadi faktor penting bagi kemajuan Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju. Dia menekankan perlunya memanfaatkan momen bonus demografi 2030 secara efektif.
Baca Juga: Regulasi Agraria dan Permasalahan Ketenagakerjaan
Dengan catatan, semua tenaga kerja kita berproduksi, baik sektor formal maupun informal. Sayangnya, meningkatnya sektor jasa berbanding terbalik dengan sektor pertanian yang ada, katanya.
Di sisi lain, Dede Shinta, National Project Coordinator International Labour Organization (ILO), menyoroti masalah tingkat pendidikan yang rendah yang menjadi masalah serius bagi tenaga kerja Indonesia. Dia menekankan perlunya memberikan kemampuan kepada tenaga kerja untuk mengelola sumber daya manusia di sekitarnya agar dapat menciptakan produk yang dapat diterima baik di pasar domestik maupun internasional.
Baca Juga: Kemenaker Minta Sengketa Kerja Dilakukan Secara Bipartit
Tenaga kerja kita perlu dibekali keterampilan mengelola sumber daya alam di sekitarnya, agar menjadi produk-produk yang bisa diserap ke pasar nasional, bahkan manca negara. Tentu saja mereka juga perlu dibekali keterampilan dan kapasitas menjadi tenaga kerja handal, kata Dede Shinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padang Wicaksono, seorang dosen ilmu ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, mengatakan bahwa pemerintah perlu menerapkan strategi baru dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di masa depan. Dia menyoroti pentingnya mengoptimalkan balai pelatihan pemerintah, sekolah menengah kejuruan (SMK), dan lembaga pendidikan vokasi lainnya untuk memberikan bekal kapasitas dan keterampilan bagi tenaga kerja.
Baca Juga: Marak PHK Massal, Legislator Ingatkan PHK Karyawan Patuhi Peraturan
Dalam acara tersebut, hadir para pakar dan tokoh yang selama ini fokus pada isu ketenagakerjaan, seperti Dewi Hutabarat (pengurus KADIN Bidang UMKM Koperasi 2015-2021), Muhyidddin (Pusat Pengembangan Kebijakan Ketenagakerjaan), Cristianus Pandjaitan (ILO), Tyovan Widagdo (Lembaga Perekonomian PBNU), Victoria Fangiade (Prakarsa), Eka Simanjuntak (Yayasan Nusantara Sejati), Bahruddin (anggota Badan Akreditasi Nasional PDM), dan Joko Wiryono (pendiri dan pemilik Gulanas).
Editor : Pahlevi