Seruan Moral Penyelamatan Demokrasi Di Indonesia

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Surabaya (optika.id) - Kami Alumni Universitas Airlangga Surabaya Lintas Fakultas, bersama ini menyerukan perlunya penyelamatan demokrasi di negeri yang kita cintai ini.
1. Prasyarat negara demokrasi modern adalah penyelenggaraan Pemilu. Pemilu merupakan mekanisme utama dan prasyarat bagi demokrasi perwakilan. Pemilu diselenggarakan untuk mewujudkan tujuan demokrasi, yaitu pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Untuk mencapai tujuan tersebut, penyelenggaraan Pemilu harus mencerminkan nilai-nilai demokrasi. Karena itu pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024 tetap harus dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan tidak boleh diciderai dengan alasan apapun apalagi dengan alasan kepentingan jangka pendek golongan maupun keluarga.
2. Sudah menjadi kesepatakan bersama bangsa ini bahwa penyelenggaraan pemilu itu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Hal ini bermakna bahwa siapapun di negeri ini tidak boleh melakukan berbagai penyimpangan dalam berbagai bentuk dengan berlaku tidak adil yang bertujuan untuk berpihak kepada kepentingan golongan dan keluarga semata dan mengabaikan kepentingan bersama. Oleh sebab itu penyelenggaraan pesta demokrasi ini tidak boleh ada intimidasi dan rasa ketakutan.
3. Kami mengingatkan semua pihak bahwa kedaulatan negara milik rakyat. Dengan demikian, rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di negara ini. Ditangan kedaulatan rakyat itu arah negara ini ditentukan oleh rakyat, dan oleh sebab itu kedaulatan tersebut tidak boleh dirampas oleh siapapun. Kedaulatan rakyat yang dititipkan kepada penyelanggara Negara tidak boleh diselewengkan dengan menggunakan sumber daya negara yang dengan susah payah dibayar oleh rakyat lewat pajak.
4. Kami juga mengingatkan bahwa Tentara Nasional Indonesia-TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia – Polri yang kami cintai adalah garda terdepan dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia, dengan demikian TNI dan Polri harus menjadi penjaga demokrasi bangsa ini karena mereka adalah alat pertahanan dan keamanan negara bukan alat kepentingan golongan.
5. Kami sebagai alumni UNAIR tetap menjalankan janji kami untuk bangsa ini seperti yang tersurat di penggalan Hymne Airlangga yang selalu kami nyanyikan bahwa “Bagimu Almamater Kuberjanji Setia, Berdharma Bakti Suci, Berjasa Mulia, Belajar Untuk Nusa, Indonesia yang kucinta”. Seruan moral untuk menyelamatkan demokrasi ini adalah bagian dari janji kami itu.

Demikian seruan moral ini kami deklarasikan sebagai tanggung jawab moral anak bangsa. Surabaya, 5 Februari 2024. Forum Komunikasi Alumni Universitas Airlangga Lintas Fakultas.

1. Drs. Ec Achmad Cholis Hamzah, M.Sc FE73

2. Dr. Akmal Boedianto, S.H.,M.Si. FH78

3. Dr. M. Budi Widajanto, Drs. Ec., M.P. FE73

4. Dr. Poedjo Hartono, dr., SpOG Subspec Onko. FK74

5. Drs. Ec Edi Utomo, FE72

6. Prof. Dr. apt. Suko Hardjono, MS. FF72

7. Amang Rofii, S.H. FH78

8. Drs. Jazid, Ak. FE73

9. Dra. Ec. Sri Widarmami FE84

10. Noer Chotimah, SKM., MKes. FKM71

11. Prof. Seno Pradopo, drg., SU., PhD., SpKGA., Subsp-KKA (K). FKG72

12. Bambang Endros, S.H.,MH. FH78