Marak Rektor Diintimidasi, Anies: Waktunya Beri Pandangan Otentik

author Dani

- Pewarta

Jumat, 09 Feb 2024 18:57 WIB

Marak Rektor Diintimidasi, Anies: Waktunya Beri Pandangan Otentik

Jakarta (optika.id) - Beberapa waktu terakhir marak disampaikan sejumlah pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mendapat intimidasi dari oknum yang mengaku aparat.

Dalam pandangan Capres 2024 Nomor Urut 1, Anies Rasyid Baswedan, upaya pemaksaan sudah lewat masanya. Sebab, masyarakat sekarang sudah menyampaikan pandangan secara otentik.

Baca Juga: Wasekjen PKB Sambut Baik NasDem Usung Anies Baswedan

“Sekarang ini era untuk mengungkapkan pandangan secara otentik. Sudah lewat masanya untuk melakukan operasi-operasi yang sifatnya kosmetik,” tutur Anies Baswedan kepada awak media yang mewawancarai dalam sebuah kesempatan perihal intimidasi terhadap rektor perguruan tinggi.

Dikatakan Anies Baswedan, upaya pemaksaan atas kehendak rakyat yang disampaikan berdasarkan fakta tidak akan berhasil. Terlebih, bagi kalangan sivitas akademika perguruan tinggi mengungkapkan pandangannya dengan berbasis intelektual.

“Gak akan bisa berhasil. Semuanya akan terungkap. Kemarin saya sampaikan becik ketitik olo ketoro,” ungkap Anies Baswedan menegaskan pernyataannya.

Baca Juga: Pesan Surya Paloh untuk Anies Jelang Pilkada, Apa itu?

Menurut Anies Baswedan, apa yang dikemukakan kalangan kampus merupakan gambaran nyata dari apa yang terjadi di masyarakat. Tidak ada tendensi apapun kecuali ingin berkontribusi dalam perbaikan dan kemajuan bangsa Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita natural saja. Dan kita menyaksikan kampus-kampus ini mengungkapkan pandangan yang senyatanya dari masyarakat,” ucap Anies Baswedan.

Aspirasi yang disampaikan kalangan kampus, sambung Anies Baswedan, perlu mendapatkan apresiasi tinggi. Sebab dilandasi niat tulus bagi kebaikan bangsa. Jika memang ada yang perlu dikoreksi, siapapun bisa menyampaikannya.

Baca Juga: NasDem Ungkap Anies Paling Pantas untuk Diusung, Bukan dari Kalangan Kader!

“Kita hormati dan kalau ada yang perlu dikoreksi lakukan koreksi. Sederhana itu,” ujar Anies Baswedan.

Diketahui, Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto mengaku diminta seseorang yang mengaku dari Polrestabes Semarang, untuk membuat testimoni video kinerja positif kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU