Sentil Paslon Capres Pelanggar Etika, Romo Magnis: Etika yang Membedakan Manusia dari Binatang!

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 11 Feb 2024 09:34 WIB

Sentil Paslon Capres Pelanggar Etika, Romo Magnis: Etika yang Membedakan Manusia dari Binatang!

Jakarta (optika.id) - Prof Franz Magnis Suseno, pakar filsafat moral, mengkritik pasangan calon presiden dan wakil presiden yang melanggar etika dalam pencalonannya. Dia menyampaikan rasa khawatirnya atas dampak yang akan ditimbulkan jika paslon yang tidak merasa bersalah telah melanggar etika menjadi pemimpin Indonesia.

Romo Magnis, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya aspek etika dalam segala hal. Dia mengatakan etika yang membedakan manusia dengan binatang.

“Etika itu membedakan manusia dari Binatang. Etika juga yang membedakan baik dan jahat, adil dan tidak adil, yang terpuji dan tercela. Apa kita mau menyerahkan negara ini ke tangan yang membuang etika ke tempat sampah?” ujar Romo Magnis dalam konferensi pers GNB, Sabtu (10/2/2024).

Dia juga bertanya-tanya mengapa presiden atau penyelenggara pemilu tidak bereaksi atas pencalonan yang cacat etika tersebut.

“Kok tidak ada reaksi dari presiden dan lainnya? Kok modelnya seperti anjing menggonggong kafilah berlalu. Peduli amat apa yang diteriaki masyarakat. Ucapan seorang calon yang mungkin bingung atau tertekan, ditanya mengenai etika, dia menjawab etika, etika, etika ndasmu,” tutur Romo Magnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Romo Magnis mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pemilu yang berjalan telah diatur sedemikian rupa. Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat, civitas akademika untuk tidak berhenti menuntut dan menagih agar pemilu berjalan jujur, bersih dan transparan.

“Itu yang perlu kita cegah, kita harus menuntut, menagih, bahwa pemilihan ini betul-betul seperti yang dikatakan teman saya, pemilu jujur, adil, transparan tanpa intimidasi, di mana rakyat bisa menyatakan pendapatnya,” tandasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU