Dubes RI Bantah Ada Intervensi Intelijen dalam Pemilu 2024 di Malaysia

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Rabu, 14 Feb 2024 12:14 WIB

Dubes RI Bantah Ada Intervensi Intelijen dalam Pemilu 2024 di Malaysia

Jakarta (optika.id) - Duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono membantah adanya campur tangan intelijen dalam pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia di Malaysia. Ia menanggapi video yang viral yang menuduh adanya keterlibatan intelijen dalam Pemilu 2024 di Malaysia.

Kalaupun ada pihak luar yang mencoba melakukan intervensi, kan kembali PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri), mau enggak diintervensi? ujar Hermono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: Membangun Demokrasi Bersih: Diskusi Pusad UM Surabaya tentang Bahaya Politik Uang

Video yang beredar itu berdurasi satu menit sembilan detik dan menyebutkan ada intervensi intelijen dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) Kuala Lumpur.

Hermono menegaskan, daftar pemilih ditetapkan berdasarkan hasil rapat Pleno PPLN Kuala Lumpur yang melibatkan perwakilan partai politik, KPU, dan Panwaslu Luar Negeri Kuala Lumpur.

Baca Juga: Khofifah Effect di Pilpres 2024 Akan Berlanjut pada Pilkada se-Jatim

"Meskipun ada pihak eksternal yang mencoba mengintervensi, maka PPLN harus menjaga integritasnya. Siapa pun pihak yang berkepentingan tentu bisa mengintervensi, tetapi kembali ke PPLN, apakah mau diintervensi atau tidak? tutur Hermono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Ketua PPLN Kuala Lumpur, Umar Faruk mengaku ada banyak isu pencurian surat suara hingga penyuapan pihak POS Malaysia yang viral di media sosial. Namun, ia menegaskan tuduhan tersebut tidak berdasar dan dilakukan oleh oknum tertentu yang memiliki kepentingan dalam Pemilu 2024.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

PPLN secara intens melakukan komunikasi dengan KPU RI serta telah mengklarifikasi isu-isu hoax yang beredar di media sosial tersebut, kata Umar Faruk.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU