Waspada Sebelum Transaksi! Risiko Peretasan QR Code Meningkat Tajam

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 20 Feb 2024 13:27 WIB

Waspada Sebelum Transaksi! Risiko Peretasan QR Code Meningkat Tajam

Surabaya (optika.id) - Dalam beberapa tahun belakangan, penggunaan QR Code sudah menjadi kebiasaan baru atau new normal sebagai substitusi pembayaran via uang tunai. Di samping kepraktisan dan kemudahannya, masyarakat perlu tetap waspada lantaran digitalisasi berpeluang terpapar risiko peretasan QR Code ini. Apalagi, para peretas selalu menemukan cara untuk mengelabui pengguna QR Code ini.

Teranyar, Check Point Software Technologies mempublikasikan trik yang digunakan oleh para peretas untuk menyerang sistem QR Code ini. Penyedia layanan keamanan siber ini mempublikasikan bahwa para peretas memanfaatkan QR code untuk bisa mengarahkan para pengguna ke halaman rahasia. Tujuannya adalah untuk mengirimkan malware serta mencuri informasi.

Baca Juga: E-Purchasing Surabaya Dapat Digunakan Belanja UMKM

Terdapat sebanyak 20.000 contoh serangan terhadap QR codes dalam 2 pekan terakhir, tulis Check Points Live Cyber Threat Map-nya, dikutip dari Hackread.com, Selasa (20/2/2024).

Penelitian Check Points ini sebelumnya menemukan tren lonjakan serangan phising melalui QR Code sebesar 587lam periode hanya satu bulan saja yakni Agustus September 2023. Disinyalir tren tersebut berkaitan dengan kurangnya proteksi oleh solusi keamanan serta semakin banyaknya aktivitas pemindaian QR code.

Baca Juga: Perputaran Uang Di Surabaya Great Expo Capai Rp 74 Miliar

Tak hanya itu, SlashNext pada Oktober 2023 lalu juga melaporkan terjadinya peningkatan jumlah aksi phising menggunakan QR Code. Caranya adalah para peretas ini menggunakan Quishing yang merupakan sebuah tool untuk memasukkan malware yang berupa tautan atau link unduhan ke dalam sejumlah platform QR Code. Lalu, peretas mengarahkan pengguna untuk mengunjungi situs phising atau mengunduh malware yang dipasang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Serangan semacam itu patut diwaspadai lantaran susahnya pendeteksian dan digagalkan karena ada banyak lapisan. Oleh sebab itu, diperlukan sistem keamanan berbasis kecerdasan buatan atau AI (Artificial intelligent), perlindungan berlapis dan kemampuan memecahkan kode serangan.

Baca Juga: QRIS Kini Bisa Dipakai di Thailand, Sejumlah Negara di ASEAN Akan Menyusul

Dengan menerapkan praktik tersebut, diharapkan serangan phising bisa dicegah dan sistem berada dalam kondisi terlindungi dengan baik. selalu waspada dan pastikan sebelum melakukan transaksi menggunakan QR Code.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU