Akibat dari Gempa Tuban, 143 Kepala Keluarga Terdampak!

author Dani

- Pewarta

Sabtu, 23 Mar 2024 12:48 WIB

Akibat dari Gempa Tuban, 143 Kepala Keluarga Terdampak!

Surabaya (optika.id) - Gempa yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (23/3/2024) berdampak pada 143 kepala keluarga di wilayah Jawa Timur. 

Menurut laporan yang dirangkum Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu, (23/3/2024) pukul 00.20 WIB, rincian kepala keluarga terdampak adalah Kabupaten Tuban 10 kepala keluarga, Kabupaten Gresik 130 kepala keluarga, Kabupaten Pamekasan satu kepala keluarga dan Kota Surabaya dua kepala keluarga. 

Baca Juga: Lagi, Timur Laut Tuban Jatim Diguncang Gempa dengan Magnitudo 4,1 SR

"Gempa itu mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan bervariasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. 

Kemudian, di Kabupaten Tuban, tercatat empat unit rumah rusak berat, empat unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak ringan. Selain itu, terdapat pula satu balai desa alami kerusakan cukup parah dan satu fasilitas ibadah alami rusak ringan, serta satu kandang milik warga roboh akibat guncangan gempa. 

Lebih lanjut, di Kabupaten Gresik terdapat 19 unit rumah alami rusak berat, 61 unit rumah rusak sedang dan 50 unit rumah alami rusak ringan. Sejumlah fasilitas umum juga alami kerusakan seperti dua fasilitas pendidikan rusak ringan, satu fasilitas pendidikan rusak sedang, dua masjid rusak berat, satu musholla rusak sedang, satu masjid rusak ringan serta RSUD Umas Mas'ud Sangkapura alami kerusakan ringan. 

"Wilayah Kabupaten Pamekasan, tercatat satu unit rumah warga alami rusak ringan. Sementara itu, di Kota Surabaya terdapat dua unit rumah warga alami rusak ringan, RS Unair dan RSUD Soewandhi alami kerusakan ringan," tegas Abdul Muhari. 

Baca Juga: Dampak dari Gempa Tuban, PT KAI Pastikan Kondisi Rel Tetap Aman

Sementara, RSUD Soetrasno di Kabupaten Rembang turut terdampak yang sebabkan pasien dievakuasi keluar gedung. BPBD setempat hingga kini masih terus melakukan penanganan darurat bencana. Antara lain melakukan pendataan dan monitoring di sejumlah lokasi, kemudian mendirikan tenda pengungsian di halman RS Unair Surabaya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Selanjutnya, mengirimkan personel menuju pusat gempa di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal dengan membawa kendaraan roda dua, tenda pengungsi, terpal plastik, makanan siap saji guna melakukan penanganan lebih lanjut di wilayah tersebut," tegasnya. 

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan tiga bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhi, Rumah Sakit Jiwa Menur dan Rumah Sakit Universitas Airlangga mengalami kerusakan. 

Baca Juga: Gempa di Tuban Terasa Hingga Surabaya, Warga Berlarian Panik

"Korban sementara hanya dua orang. Satu korban terkena genting jatuh dari atap rumah. Satu korban lagi kejatuhan tembok runtuh. Dua korban itu di Gresik dan Surabaya," terang Gatot. 

Ia memastikan, BPBD Jatim terus melakukan pendataan kerusakan serta menyiagakan penanggulangan. Termasuk mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi warga di berbagai daerah terdampak. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU