Beijing (optika.id) - China akhirnya bersuara soal serangan Iran ke Israel, yang melibatkan peluncuran ratusan rudal dan drone pada Minggu (14/4/2024) WIB.
Serangan Iran tersebut dilancarkan usai Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Baca Juga: China Tegaskan Tak Akan Jual Senjata ke Rusia
Dalam serangan tersebut, tujuh anggota Garda Revolusi Iran tewas, di mana dua di antaranya berpangkat jenderal.
China sendiri memiliki hubungan mesra dengan Iran, dan sempat dimintai tolong oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk merayu Teheran agar tak menyerang Israel.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengungkapkan pihaknya khawatir dengan meningkatnya eskalasi situasi di kawasan.
Dikutip dari CGTN, Kemlu China meminta semua pihak yang terlibat tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari eskalasi tensi yang lebih jauh.
Baca Juga: Serba-serbi Imlek: Makna dan Simbolisme Manisan Tanghulu
Beijing mengungkapkan eskalasi merupakan manifestasi terbaru dari dampak serangan Israel ke Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut mereka, tugas mendesak saat ini adalah sungguh-sungguh menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2728 dan mengakhiri konflik di Gaza.
Pada 25 Maret lalu, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang meminta agar segera dilakukan gencatan senjata pada bulan Ramadan.
Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia
Selain itu, dilakukan pembebasan sandera secepatnya dan tanpa syarat dan perlunya segera membuka aliran bantuan ke Gaza.
Ada 14 anggota Dewan Keamanan yang setuju dengan resolusi tersebut, sementara AS abstain.
China sendiri juga menyerukan komunitas internasional, khususnya negara yang bisa mempengaruhi situasi, untuk memainkan peran konstruktif dalam menjaga pedamaian dan stabilitas kawasan.
Editor : Pahlevi